dc.description.abstract | Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam dan teknologi yang canggih,
menuntut adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompeten dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi. Peningkatan kualitas pembelajaran, dapat dilakukan
dengan memperbaiki proses belajar mengajar melalui penggunaan pendekatan,
model, metode, atau media pembelajaran. Dalam pembelajaran IPA terdapat kegiatan
penguasaan pada peserta didik atau siswa melalui interaksi pengajaran atau proses
belajar mengajar. Siswa dituntut untuk berperan aktif secara langsung dalam kegiatan
belajar mengajar. Pada kenyataannya pembelajaran di sekolah siswa kurang berperan
aktif dalam kegiatan belajar. Hal tersebut dapat menyebabkan hasil belajar siswa
menjadi rendah dan memprihatinkan. Oleh karena itu perlu adanya suatu model
pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk
menemukan atau menerapkan sendiri ide-idenya. Salah satu model yang mendukung
adalah model pembelajaran koopertif STAD disertai metode eksperimen.
Model pembelajaran kooperatif STAD disertai metode eksperimen
merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan yang mengacu pada siswa berperan aktif
dalam proses belajar dalam penyampaian materinya. Tujuan dari penelitian ini
adalah: (1) Untuk mengkaji hasil belajar IPA siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif STAD disertai metode eksperimen dengan kelas yang
menggunakan model pembelajaran biasa digunakan guru di SMP. (2) mengetahui
aktivitas belajar IPA siswa selama menggunakan model pembelajaran kooperatif
STAD disertai metode eksperimen dalam pembelajaran IPA di SMP.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dan tempat penelitian
ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling area. Penelitian ini
vii
dilaksanakan di SMP Negeri 7 Jember. Responden penelitian ditentukan setelah
dilakukan uji homogenitas. Penentuan sampel penelitian dengan cluster random
sampling. Desain penelitian menggunakan control-group post test only design.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara,
dokumentasi, dan tes. Teknik analisa data untuk menjawab permasalahan pertama
adalah dengan menggunakan uji t yaitu menggunakan independent sample t test.
Teknik analisa data untuk menjawab permasalahan kedua yaitu dengan tabel aktivitas
belajar siswa.
Dari analisis data hasil penelitian dengan menggunakan Independent-Sample
T-test untuk menguji hipotesis penelitian pertama diperoleh hasil nilai rata-rata hasil
belajar IPA kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda secara signifikan. Hasil
belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Hal tersebut sesuai
dengan teori pada tinjauan pustaka dan penelitian sebelumya bahwa penggunaan
model STAD dapat memberikan pemahaman konsep materi dan menguasai materi
yang diajarkan. Hasil analisis aktivitas belajar siswa diperolah data aktivitas belajar
siswa pada petemuan pertama sebesar 81,82% dan pertemuan kedua sebesar 89,28%,
hal tersebut tergolong sangat aktif karena lebih dari 80%.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) Ada perbedaan yang signifikan
antara hasil belajar IPA menggunakan model pembelajaran kooperatif (Student Teams
Achievement Division) STAD disertai metode eksperimen pada pembelajaran IPA
dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran yang biasa digunakan guru
pada siswa kelas VII SMP Negeri 7 Jember dan (2) aktivitas belajar siswa selama
pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD disertai metode
eksperimen berada dalam katagori sangat aktif. | en_US |