Show simple item record

dc.contributor.authorFadilah Fatmawati
dc.date.accessioned2015-04-14T08:07:25Z
dc.date.available2015-04-14T08:07:25Z
dc.date.issued2015-04-14
dc.identifier.nimNIM100210302053
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/62272
dc.description.abstractPeranan Bung Tomo dalam Peristiwa 10 November 1945 di Surabya; Fadilah Fatmawati, 100210302053; 2015; xiv + 88 halaman; Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember. Bung Tomo merupakan salah satu tokoh dalam peristiwa pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Bung Tomo berhasil mengajak rakyat Surabaya untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari serangan pasukan Sekutu dan NICA. Peristiwa itu membuat Bung Tomo dekat dengan rakyat dan menjadi populer. Bung Tomo mempunyai cara yang berbeda dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan di Surabaya yakni dengan mengobarkan semangat rakyat melalui radio, oleh karena itulah penulis tertarik mengkaji dan menganalisis Peranan Bung Tomo dalam Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) mengapa Bung Tomo terlibat dalam peristiwa 10 November 1945 di Surabaya?; (2) bagaimana upaya Bung Tomo dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Surabaya?. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengkaji keterlibatan Bung Tomo dalam peristiwa 10 November 1945 di Surabaya; (2) mendeskripsikan upaya Bung Tomo dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Surabaya. Manfaat penelitian ini adalah: (1) bagi pembaca, dapat menambah khasanah wawasan Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya ilmu Sejarah yang berkaitan dengan peranan Bung Tomo dalam pembertahankan Indonesia; (2) bagi masyarakat umum, memberikan informasi perjuangan Bung Tomo dan memahami nilai-nilai perjuangan Bung Tomo dalam mempertahankan kemerdekaan; (3) bagi FKIP Sejarah Universitas Jember, memberi informasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang bertema sejarah Indonesia kajian peranan Bung Tomo dalam revolusi kemerdekaan, sebagai wujud nyata dalam rangka pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni Dharma Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode viii penelitian sejarah dengan pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan sosiologi politik dengan menggunakan teori konflik Weberian. Hasil penelitian yang diperoleh adalah Bung Tomo lahir di Surabaya, tepatnya di kampung Blauran. Akibat kerisis ekonomi pada tahun 1930-an Bung Tomo ikut bekerja membantu orang tuanya. Jiwa kebangsaan Bung Tomo terasah ketika ikut dalam KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Prestasi terbaik Bung Tomo dalam KBI adalah memperoleh lencana elang. Prestasi ini membuat Bung Tomo menjadi terkenal di kampungnya. Bung Tomo mempunyai kemampuan dalam hal tulis-menulis yang mengantarkannya menjadi wartawan Domei. Daya tarik inilah yang membuat PRI (Pemuda Republik Indonesia) merekrut Bung Tomo dan menempatkannya dalam seksi penerangan. Pasca menerima berita Proklamasi dengan segera di Surabaya diadakan peralihan pemerintahan dan perebutan senjata dari Jepang. Bung Tomo turut serta dalam perundingan dengan pihak Jepang dalam rangka mendapatkan persenjataan dari Jepang. Bung Tomo kemudian membentuk BPRI yang bertujuan menampung para rakyat untuk bersiap menghadapi datangnya pasukan Inggris dan NICA. Pembentukan BPRI ini berawal dari rasa kecewa Bung Tomo ketika melihat kondisi Ibukota Jakarta, dimana orang-orang Belanda maupun Sekutu bebas berkeliaran di jalanan Ibukota. BPRI mempunyai senjata ampuh dalam menggerakkan massa, yaitu Radio Pemberontakan. Pidato Bung Tomo di Radio Pemberontakan berhasil memberikan semangat kepada rakyat untuk terus berjuang mempertahankan kemerdekaan di Surabaya. Berkat Radio Pem-berontakan ini pula terjalin komunikasi antar laskar pejuang. Berdasarkan hasil penelitian di atas, penulis dapat menyampaikan beberapa saran yaitu dapat menambah wawasan mengenai peranan Bung Tomo dalam peristiwa 10 November di Surabaya, sehingga dapat dijadikan tauladan dan contoh sikap yang diperlihatkan oleh Bung Tomo seperti cintah tanah air, sikap moralitas yang baik dalam berbangs bernegara dan beragama. Bagi rekan-rekan mahasiswa yang berminat pada penelitian tentang peranan tokoh-tokoh lain pada peristiwa pertempuran Surabaya 10 November 1945 masih ada yang belum dikaji, seperti Dul Arnowo, Residen Sudirman, drg. Murtopo dan lain-lainnya.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries100210302053;
dc.subjectPeranan Bung Tomo dalam Peristiwa 10 November 1945 di Surabyaen_US
dc.titlePERANAN BUNG TOMO DALAM PERISTIWA 10 NOVEMBER 1945 DI SURABAYAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record