Show simple item record

dc.contributor.authorEvi Dwi Ratnasari
dc.date.accessioned2015-04-09T12:06:24Z
dc.date.available2015-04-09T12:06:24Z
dc.date.issued2015-04-09
dc.identifier.nimNIM100210402107
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/62256
dc.description.abstractDiksi adalah kata yang dipilih dan digunakan oleh redaksi koran Memo Jember untuk menyampaikan inforamasi/ mengekspresikan peristiwa yang terjadi. Diksi yang digunakan di dalam koran Memo terutama pada berita utama memiliki makna interpretasi yang dapat dikategorikan ke dalam kategori konotasi negatif. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor sehingga menjadikan diksi tersebut tidak bermakna leksikal. Faktorfaktor tersebut dapat berupa akibat perubahan lingkungan, metafora, peyorasi, dan asosiasi. Diksi-diksi yang diteliti difokuskan pada edisi Januari 2014 untuk menentukan pembatasan permasalahan yang diteliti. Berdasarkan uraian yang telah disebutkan, maka rumusan masalah dibatasi pada: (1) kategori diksi berkonotasi negatif pada berita utama koran Memo Jember, (2) faktor-faktor yang memengaruhi diksi berkonotasi negatif pada berita utama koran Memo Jember. Jenis dan rancangan penelitian adalah deskriptif-kualitatif. Data penelitian berupa diksi yang terdapat di dalam berita utama koran Memo Jember edisi Januari 2014. Sumber data berupa teks berita yang terdapat pada berita utama koran Memo edisi Januari 2014 yang meliputi judul dan isi berita. Teknik pengumpul data yang digunakan yakni dokumentasi yang dianalisis dengan model alir Miles dan Huberman dengan modifikasi: reduksi data, pengodean, klasifikasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Diksi berkonotasi negatif yang ditemukan dalam berita utama koran Memo edisi Januari 2014 memiliki tujuh kategori. Kategori-kategori tersebut antara lain berdasarkan sifat keras yang dimiliki oleh manusia adalah bengis, berdasarkan keamatsangatan suatu peristiwa adalah dahsyat, berdasarkan perasaan gemelitik oleh suatu peristiwa adalah geli, berdasarkan sifat rendah suatu tindakan adalah keji, berdasarkan ketidakpatutan suatu perbuatan adalah mesum, berdasarkan perasaan takut terhadap suatu keadaan adalah ngeri, dan berdasarkan kekasaran suatu vii perbuatan adalah vulgar. Kategori yang paling dominan digunakan adalah bengis, geli, dan vulgar dan yang paling sedikit adalah keji, dan mesum (masing-masing hanya memiliki satu data). Diksi yang tergolong konotasi negatif karena akibat perubahan lingkunagan adalah diksi yang mengalami perubahan makna karena digunakan di lingkungan yang berbeda. Diksi yang tergolong konotasi negatif karena faktor perubahan makna metafora adalah diksi yang memiliki kesamaan sifat pada makna kata terhadap bidang lain secara langsung. Diksi yang tergolong konotasi negatif karena faktor peyorasi adalah diksi yang maknanya terdapat kesan merendahkan, misal ibu biadap, tidak sewajarnya ibu bersifat biadap karena ibu adalah sosok yang berkasih sayang. Diksi yang tergolong konotasi negatif karena faktor asosiasi adalah diksi yang maknanya memiliki kesamaan sifat secara tidak langsung dengan diksi dalam bidang lain, misal bergoyan, setelah proses asosiasi bermakna hubungan intim. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh simpulan bahwa diksi berkonotasi negatif yang ditemukan dalam berita utama koran Memo edisi Januari 2014 memiliki tujuh kategori, yaitu: bengis, dahsyat, geli, keji, mesum, ngeri, dan vulgar. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya perbedaan unsur makna antara makna kata yang mengalami perubahan dengan makna leksikalnya. Diksi berkonotasi negatif yang telah ditemukan dalam berita utama koran Memo disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: akibat perubahan lingkunagn, metafora, peyorasi, dan asosiasi. Berdasarkan temuan dalam penelitian ini disarankan dapat memberikan alternatif pengembangan materi pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya tentang diksi berkonotasi negatif; memberikan pengetahuan bagi peneliti lain yang sebidang ilmu tentang diksi berkonotasi negatif dan dapat dijadikan bahan referensi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya bidang semantik, terutama tentang makna konotasi negatif dan faktor yang menyebabkan diksi menjadi konotasi negatif.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries100210402107;
dc.subjectDiksi Berkonotasi Negatif pada Berita Utama Koran Memo Jemberen_US
dc.titleDIKSI BERKONOTASI NEGATIF PADA BERITA UTAMA KORAN MEMO JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record