Show simple item record

dc.contributor.authorRiska Dwi Kurnia
dc.date.accessioned2015-04-07T11:28:34Z
dc.date.available2015-04-07T11:28:34Z
dc.date.issued2015-04-07
dc.identifier.nimNIM070910201067
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/62202
dc.description.abstractSikap Masyarakat terhadap Program Kali Bersih di Daerah Aliran Sungai Jompo Wilayah Jemberkidul Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember;Riska Dwi Kurnia, 070910201067; 2014: 179 halaman; Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember. Program kali bersih (Prokasih) adalah program kerja pengendalian pencemaran air sungai dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas air sungai agar tetap berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Program ini diberlakukan guna mendukung kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pengelolaan kualitas air sungai dan pengendalian pencemaran air. Program Kali Bersih ini dicanangkan dan mulai diberlakukan pada tahun 1989 di daerah-daerah di Indonesia.Namun, Kabupaten Jember memulai Prokasih pada tahun 2006.Prokasih merupakan program kerja nasional yang pelaksanaan kegiatan operasionalnya di daerah dilakukan oleh masing-masing instansi sesuai dengan tugas dan fungsinya.Dalam hal ini Dinas Pengairan di tunjuk sebagai instansi yang mengelola program tersebut di Kabupaten Jember. Dari tahun ke tahun banyak daerah di Indonesia yang turut serta memberlakukan Prokasih akan tetapi tidak dibarengi dengan hasil signifikan, seperti halnya sungai-sungai di Jakarta dan salah satu contoh terdekat adalah sungai di Kabupaten Jember itu sendiri. Masih banyaknya sampah-sampah yang mencemari sungai dan kurang sadarnya masyarakat setempat tentang pentingnya menjaga sungai.Sungai-sungai di Kabupaten Jember mengalami ketercemaran yang memprihatinkan, dengan air yang mengalami perubahan warna, bau dan banyaknya sampah menyebabkan ekosistem di sungai tersebut terganggu.Maka dari itulah sangat diperlukan program ini bisa berjalan sesuai dengan diciptakannya program tersebut.sikap masyarakat yang terkesan acuh tak acuh, serta faktor-faktor yang mempengaruhi sikap masyarakat dalam tindakan tersebut menjadi sangat penting untuk diteliti oleh penulis. Penulis menyimpulkan dari pembahasan skripsi yang ada, kurang tegasnya sanksi bagi yang membuang sampah sembarangan khususnya membuang ke viii sungai menjadikan masyarakat masih tidak sadar akan pentingnya sungai untuk dijaga kemanfaatannya. Minimnya tempat sampah-tempat sampah di tempat umum juga dirasa menjadi faktor masyarakat membuang sampah sembarangan khususnya kesungai.Dan juga perlu diadakannya pengertian-pengertian terhadap masyarakat bagaimana efek dari membuang sampah sembarangan dan ke sungai serta efek jika menjaga atau bersahabat dengan lingkungan bagi masyarakat.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070910201067;
dc.subjectSikap Masyarakat terhadap Program Kali Bersih di Daerah Aliran Sungai Jompo Wilayah Jemberkidul Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jemberen_US
dc.titleSIKAP MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM KALI BERSIH DI DAERAH ALIRAN SUNGAI JOMPO WILAYAH JEMBERKIDUL KECAMATAN KALIWATES KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record