Show simple item record

dc.contributor.authorShinta Dian Arulita
dc.date.accessioned2015-03-27T13:14:58Z
dc.date.available2015-03-27T13:14:58Z
dc.date.issued2015-03-27
dc.identifier.nimNIM102110101102
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/62070
dc.description.abstractAutisme merupakan gangguan perkembangan yang sangat kompleks pada anak yang angka kejadiannya terus meningkat serta merupakan kasus yang paling cepat pertambahan jumlah penyandangnya di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Provinsi Jawa Timur adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terdapat jumlah penyandang autisme cukup besar. Kabupaten Jember termasuk daerah yang banyak terdapat penyandang autisme. Di tempat terapi A tercatat sebanyak 5 anak autisme, Cahaya Nurani Resource Center sebanyak 3 anak autisme, di tempat terapi X terdapat sebanyak 13 anak autisme di tahun 2013 meningkat menjadi 22 anak autisme di tahun 2014 dan di sekolah dasar luar biasa Y sebanyak 14 anak autisme ditahun 2013 menjadi 19 anak autisme di tahun 2014. Terlihat sangat jelas terjadi peningkatan setiap tahunnya. Oleh sebab itu diperlukan kajian khusus mengenai faktor risiko apa saja yang menyebabkan autisme. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko autisme di tempat terapi X dan Sekoah Dasar Luar Biasa Y Kabupaten Jember tahun 2014. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan menggunakan pendekatan case control nonmatching. Penelitian ini dilakukan di tempat terapi X dan sekolah dasar luar biasa Y di Kabupaten Jember. Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak autisme yang melakukan terapi di tempat terapi X dan bersekolah di sekolah dasar luar biasa Y. Pengambilan sampel Menggunakan perbandingan 1:2, dengan kelompok kasus sebanyak 20 anak penyandang autisme dan kelompok kontrol sebanyak 40 anak normal. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik non probability sampling yaitu dengan cara total sampling, ix yang berarti bahwa semua anggota populasi yang memenuhi kriteria inklusi akan digunakan sebagai sampel. Analisis data yang digunakan adalah dengan uji chisquare – fisher’s exact dengan α 0,05 karena variabel dependen berbentuk nominal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang terdapat hubungan secara bermakna adalah ketuban pecah dini dengan p-value 0,000 dengan OR Saran yang dapat diberikan adalah agar dilakukan upaya pencegahan seperti menjaga personal hygine untuk menghidari infeksi gonokokus, klamidia dan vaginosis bakterial serta anjurkan terhadap pasangan agar mengehntikan koitus pada trimester akhir bila terdapat faktor predisposisi. Perlu adanya peningkatan pengetahuan pada ibu hamil mengenai pentingnya menjaga kondisi kehamilan untuk memperkecil risiko terjadinya bayi lahir prematur, dapat mengikuti edukasi tentang pencegahan terhadap faktor penyebab lahir prematur seperti penyakit kardiovaskular, hipertensi berat, diabetes yang tidak terkontrol dan penyakit serius lainnya.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries102110101102;
dc.subjectFaktor Risiko Autismeen_US
dc.titleFAKTOR RISIKO AUTISMEen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record