Show simple item record

dc.contributor.authorAnnas Akmal Khuluqi
dc.date.accessioned2015-03-27T12:00:34Z
dc.date.available2015-03-27T12:00:34Z
dc.date.issued2015-03-27
dc.identifier.nimNIM102310101048
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/62053
dc.description.abstractPenyakit infeksi banyak terjadi di negara berkembang. Salah satu penyakit infeksi tersebut adalah penyakit kusta. Penyakit kusta memberikan dampak fisik dan dampak psikososial bagi penderita kusta. Dampak fisik yang ditimbulkan berupa kerusakan saraf yang dapat mengakibatkan kecacatan. Dampak psikososial bagi penderita kusta dapat mengakibatkan depresi. Tingkat depresi pada penderita kusta dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, status pernikahan, pekerjaan dan pendidikan. Wilayah kerja Puskesmas Jenggawah membawahi tiga desa yang meliputi Cangkring, Jatisari dan Jenggawah. Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat secara garis besar terbagi ke dalam tiga pelayanan yaitu Yankesga, Kesling, dan P2P. Wilayah kerja Puskesmas Jenggawah membentuk beberapa posyandu yang tersebar di tiga desa. Program Kelompok Perawatan Diri (KPD) yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Jenggawah belum terlaksana secara maksimal. Hal ini dibuktikan dengan tidak semua penderita kusta yang mengikuti KPD. Penderita kusta tidak melakukan Multi Drugs Therapy (MDT) secara patuh. Hal tersebut dapat mengakibatkan meningkatnya tingkat kecacatan. Tingkat kecacatan kusta dapat mengakibatkan depresi pada penderita kusta. ix Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan metode deskriptif analitik dan pendektan cross sectional. Populasi pada penelitian ini sebanyak 36 responden. Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah total sampling, sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 36 responden. Penelitian menggunakan kuesioner ZSDS untuk mengukur tingkat depresi dan lembar observasi tingkat kecacatan kusta untuk mengukur tingkat kecacatan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penderita kusta sebanyak 50,0% mengalami cacat 0, 27,8% mengalami cacat 1, dan sebanyak 22,2% mengalami cacat 2. Dilihat dari tingkat depresi, penderita kusta dalam kategori normal sebanyak 41,7%, dengan tingkat depresi ringan sebanyak 30,6%, dengan tingkat depresi sedang sebanyak 22,2% dan dengan tingkat depresi berat sebanyak 5,6%. Hasil analisis bivariat dengan uji Chi Square diketahui bahwa nilai p-value sebesar 0,002. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan tingkat kecacatan dengan tingkat depresi pada penderita kusta di wilayah kerja Puskesmas Jenggawah Kabupaten Jember.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries102310101048;
dc.subjectHUBUNGAN TINGKAT KECACATAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PENDERITA KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JENGGAWAH KABUPATEN JEMBERen_US
dc.titleHUBUNGAN TINGKAT KECACATAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PENDERITA KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JENGGAWAH KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record