dc.description.abstract | Analisis Kelayakan Teknologi SL-PHT pada Usahatani Semangka di Desa
Mojosari Kecamatan Puger Kabupaten Jember. Irmita Rahma.
101510601099. Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian
Fakultas Pertanian Universitas Jember.
Desa Mojosari merupakan desa yang terletak di Kecamatan Puger Kabupaten
Jember yang mayoritas masyarakatnya berusahatani semangka. Jenis tanah berpasir
menjadi alasan utama untuk berusahatani semangka, mengingat tanaman semangka syarat
tumbuhnya menyukai kondisi lahan yang kering. Namun ironinya dalam menjalankan
usahatani semangka, hambatan yang kerap kali muncul yaitu serangan Organisme
Pengganggu Tanaman (OPT) yang bersifat resisten sehingga hal ini berdampak pada
tingkat produksi. Selain OPT rendahnya produksi semangka juga dipengaruhi oleh
menurunnya tingkat kesuburan tanah oleh penggunaan pestisida kimia secara berlebihan.
Sehingga hal ini akan berdampak pada tingkat pendapatan yang diperoleh. Penggunaan
bahan kimia secara berlebihan akan meningkatkan biaya usahatani. Adanya permasalahan
yang terjadi di lapang membuat Dinas Pertanian Kabupaten Jember menerapkan sekolah
lapang yang bergerak dalam bidang penanggulangan OPT yaitu SL-PHT (Sekolah
Lapang Pengendalian Hama Terpadu).
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui perbedaan pendapatan usahatani
semangka sebelum dan sesudah melakukan kegiatan SL-PHT (2) mengetahui perbedaan
efisiensi biaya usahatani semangka sebelum dan sesudah melakukan kegiatan SL-PHT (3)
mengetahui teknologi SL-PHT pada usahatani semangka di Desa Mojosari Kecamatan
Puger Kabupaten Jember layak atau belum untuk dikembangkan. Penentuan daerah
penelitian menggunakan purposive method. Metode penelitian yang digunakan metode
deskriptif, komparatif dan analitik. Metode pengambilan contoh menggunakan total
sampling. Analisis data yang digunakan analisis pendapatan, R/C Ratio, analisis B/C
Ratio dan menggunakan alat analisis uji-t berpasangan (Simple Paired T-Test).
Hasil analisis pendapatan menunjukkan bahwa rata – rata pendapatan petani
semangka per Ha setelah adanya kegiatan SL-PHT lebih tinggi dibandingkan pendapatan
petani semangka sebelum menerapkan kegiatan SL-PHT yaitu sebesar Rp. 10.714.828
dan Rp. 20.563.011. Analisis R/C ratio memberikan hasil bahwa adanya kegiatan SLPHT
biaya yang dikeluarkan lebih efisien dibandingkan sebelum menerapkan program
SL-PHT yaitu 1,33 dan 1,70. Analisis B/C Ratio sebesar 1,77 menunjukkan bahwa
teknologi SL-PHT yang diterapkan oleh petani semangka di Desa Mojosari sudah layak
untuk dikembangkan karena selain nilai B/C Ratio > 1 selain itu dapat meningkatkan
pendapatan dan menurunkan biaya usahatani sehingga menjadi lebih efisien. | en_US |