UJI SITOTOKSIK EKSTRAK BIJI KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA MCF-7 (Michigan Cancer Foundation-7)
Abstract
Uji Sitotoksik Ekstrak Biji Kakao (Theobroma cacao L.) Terhadap Sel Kanker
Payudara MCF-7 (Michigan Cancer Foundation-7); Gusti Agung Perias
Tiningrum, 091810401028; 2014: 53 halaman; Jurusan Biologi Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember.
Kanker berasal dari sel normal yang mengalami akumulasi sejumlah
perubahan genetik akibat adanya mutasi DNA atau induksi karsinogen dan
merupakan penyakit yang menjadi penyebab utama kematian paling banyak pada
wanita di dunia. Banyak faktor yang menjadi penyebab kanker payudara dan saat ini
belum ada cara yang tepat untuk pencegahannya. Pada tahun 2014, WHO
menyebutkan bahwa kanker payudara menempati urutan ke lima penyebab kematian
akibat kanker setelah kanker paru-paru, kanker hati, kanker perut dan kanker usus
besar. Oleh karena itu, upaya untuk pencegahannya perlu dikaji dan diteliti. Salah
satu bahan alam yang dapat digunakan sebagai antikanker adalah biji kakao.
Di dalam biji kakao terdapat kandungan senyawa polifenol. Polifenol
bermanfaat bagi kesehatan manusia, yaitu memiliki sifat sebagai antioksidan dan
berpotensi dalam menghambat pertumbuhan sel kanker melalui mekanisme
penghambatan siklus sel, pemicu apoptosis, penghambatan angiogenesis, dan
antiproliferasi. Polifenol merupakan metabolit sekunder yang disintesis oleh
tumbuhan. Salah satu jenis polifenol adalah senyawa flavonoid. Beberapa penelitian
melaporkan bahwa pemberian flavonoid dapat menghambat proliferasi sel kanker
karena mampu menginduksi cell cycle arrest, memicu apoptosis dengan menjaga
aktivitas protein p53 dan pRb, dan dapat berikatan dengan reseptor estrogen. Selain
itu, flavonoid juga dapat menghambat invasi sel tumor dan angiogenesis sehingga
dapat berfungsi sebagai senyawa antimetastasis. Salah satu tumbuhan yang banyak
mengandung flavonoid yang dapat berperan penting dalam mencegah resiko terkena
kanker payudara adalah biji kakao (Theobroma cacao L.).
vii
Biji kakao yang mengandung polifenol berupa flavonoid merupakan salah
satu komoditas perkebunan utama di Indonesia dan banyak dibudidayakan oleh
masyarakat. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian aktivitas sitotoksik ekstrak
biji kakao terhadap sel kanker payudara MCF-7 untuk pencegahan resiko kanker
payudara.
Penelitian dilakukan secara in vitro, bertujuan untuk mengetahui konsentrasi
ekstrak biji kakao yang menyebabkan kematian sel kanker payudara MCF-7 (LC
).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan ekstrak biji kakao pada konsentrasi
1236 µg/ml dapat menyebabkan kematian sel kanker payudara MCF-7 sebesar 50%
(LC
50
). Perlakuan ekstrak biji kakao pada LC
terhadap sel kanker payudara MCF-7
tersebut hanya menimbulkan persentase kematian yang kecil pada sel normal, yaitu
pada konsentrasi ekstrak biji kakao 1300 µg/ml hanya menyebabkan kematian pada
sel normal sebesar 24,979%, sehingga tidak berbahaya bagi sel normal. Sebagai
pembanding, dilakukan pula penelitian ekstrak biji kakao dengan penambahan 28%
katekin dan 42% katekin terhadap sel kanker payudara MCF-7. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penambahan katekin dapat meningkatkan toksisitas ekstrak biji
kakao terhadap sel kanker payudara MCF-7 dengan nilai LC
viii
50
berturut-turut sebesar
1208 µg/ml dan 1021 µg/ml.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]