IDENTIFIKASI PROTEIN IMUNOGENIK KELENJAR SALIVA VEKTOR MALARIA Anopheles maculatus UNTUK PENGEMBANGAN TRANSMISSION BLOCKING VACCINE (TBV)
Abstract
Identifikasi Protein Imunogenik Kelenjar Saliva Vektor Malaria Anopheles
maculatus Untuk Pengembangan Transmission Blocking Vaccine (TBV); Elisa
Nurma Riana, 101810401014; 2014: 36 halaman; Jurusan Biologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember.
Malaria merupakan suatu penyakit infeksi parasitik yang disebabkan oleh
parasit protozoa dari genus Plasmodium. Berbagai upaya penanggulangan penyakit
malaria sudah banyak dilakukan, namun upaya–upaya tersebut masih kurang efektif.
Pengobatan terhadap malaria kurang efektif karena munculnya sifat resisten
Plasmodium terhadap obat anti malaria. Sedangkan penggunaan insektisida memicu
munculnya resistensi nyamuk vektor terhadap insektisida. Alternatif pengendalian
malaria yaitu dengan dikembangkannya vaksin.
Pengembangan vaksin terbaru pada saat ini adalah pembuatan Transmission
Blocking Vaccine (TBV) yang salah satunya berbasis saliva vektor. Vaksin tersebut
bertujuan menghasilkan respon antibodi yang menghambat masuknya parasit dari
vektor ke tubuh manusia. Hipotesis bahwa saliva vektor penyakit Arthropoda
mengandung komponen vasodilator dan imunomodulator yang berperan dalam
transmisi patogen mendasari pengembangan ini. Faktor imunomodulator
menyebabkan perubahan pada sistem imun manusia. Protein imunomodulator saliva
vektor inilah yang menjadi target potensial dalam pengembangan TBV.
Penelitian ini menggunakan kelenjar saliva salah satu vektor utama malaria di
Indonesia yaitu yang di ambil dari Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo, DIY.
Tujuan penelitian untuk menentukan profil protein dari ekstrak kelenjar saliva
Anopheles maculatus, serta menentukan protein imunogenik dari ekstrak kelenjar
saliva tersebut sebagi kandidat target potensial pengembangan TBV melawan
viii
malaria. Metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain 1) preparasi serum
darah, 2) analisis SDS-PAGE, dan 3) Analisis Western Blot.
Hasil penelitian ini diketahui bahwa protein kelenjar saliva An. maculatus
tersusun atas beberapa protein dengan berat moekul ~ 200, 117, 107, 79, 62, 50, 47,
43, 39, 37, 34, 31, 24, 20, dan 14 kDa dengan 6 protein dominan yang muncul dengan
berat molekul 56, 50, 43, 37, 34, dan 14 kDa. Dari keseluruhan protein tersebut,
terdapat 5 protein imunogenik yang diantaranya tidak selalu merupakan protein yang
dominan yaitu dengan berat molekul ~43, 37, 34, 20, dan 14 kDa. Hal ini dapat
diartikan bahwa pada orang sehat dari wilayah endemik malaria telah membentuk
antibodi spesifik terhadap protein kelenjar saliva An. maculatus. Penelitian ini
menunjukkan pentingnya hubungan antara inang dan vektor untuk mengembangkan
strategi terpadu dalam mengevaluasi paparan saliva An. maculatus dan untuk
menekan risiko malaria.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]