Show simple item record

dc.contributor.authorDzakia Nisaul Umam
dc.date.accessioned2015-03-17T09:38:49Z
dc.date.available2015-03-17T09:38:49Z
dc.date.issued2015-03-17
dc.identifier.nimNIM081810401028
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/61821
dc.description.abstractJenis-Jenis Tumbuhan Obat Anggota Famili Zingiberaceae Di Empat Kecamatan Kabupaten Banyuwangi ; Dzakia Nisaul Umam; 081810401028; 2014; 55 Halaman; Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember. Indonesia adalah Negara kepulauan yang terletak di kawasan tropis yang memiliki keanekaragaman hayati sangat melimpah. Keanekaragaman hayati Indonesia mencapai 325.350 jenis tumbuhan dan hewan. Di antara jumlah jenis tumbuhan tersebut, lebih dari 8000 jenis merupakan tumbuhan yang berpotensi sebagai obat, dan 800-1200 jenis diantaranya telah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk obat tradisional, salah satunya adalah anggota famili Zingiberaceae. Famili Zingiberaceae merupakan salah satu kelompok tumbuhan penting karena keunggulannya yang dapat digunakan sebagai obat bernilai ekonomi tinggi. Rhizome tanaman yang tergolong famili ini mengandung amilum dan minyak atsiri. Masyarakat di kabupaten Banyuwangi umumnya mengenal tumbuhan anggota famili Zingiberaceae sebagai tumbuhan obat tradisional. Masyarakat Banyuwangi telah membudidayakan famili Zingiberaceae tersebut sebagai tanaman obat keluarga (TOGA). Penelitian jenis-jenis tumbuhan obat anggota famili Zingiberaceae ini dilaksanakan di wilayah Kabupaten Banyuwangi yang meliputi 4 kecamatan yaitu kecamatan Sempu, Glenmore, Genteng dan Glagah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kepustakaan dan metode sensus. Pemilihan lokasi tersebut didasarkan pada keadaan topografi yang sama yaitu memiliki ketinggian 500-1000 meter diatas permukaan laut, dengan kelembaban rata-rata 81% dan suhu udara 27°C. Prosedur penelitian yang dilakukan pertama adalah observasi lapang yang dilakukan dengan pengambilan sampel tumbuhan diperoleh dengan cara memotong sebagian organ vegetatif tumbuhan obat anggota famili Zingiberaceae. Identifikasi sampel dilakukan dengan cara mencatat karakteristik morfologi sampel tumbuhan baik akar, batang dan daun kemudian dilakukan identifikasi jenis anggota viii famili Zingiberaceae yang ditemukan di lokasi penelitian berdasarkan karakteristik morfologinya. Untuk mengetahui jenis tumbuhan anggota famili Zingiberaceae yang sudah dimanfaatkan sebagai obat dan yang belum dimanfatkan sebagai obat didasarkan pada literatur dari berbagai sumber yang mendukung, diperoleh dari informasi warga pemilik TOGA, pembuat jamu tradisional dan juga warga yang memiliki tumbuhan anggota famili Zingiberaceae di kebun atau pekarangannya Hasil penelitian didapatkan 19 jenis anggota famili Zingiberaceae yang terdiri dari 6 genus. Genus yang paling panyak ditemukan anggota jenisnya adalah genus Curcuma dengan 10 jenis, yang diikuti oleh genus Zingiber dengan 3 jenis, Amomum, Kaempferia masing-masing 2 jenis dan genus Alpinia, Boesenbergia masing-masing 1 jenis. Jenis-jenis tersebut adalah Temu blobo (Curcuma aurantiaca v. Zijp), Temu giring (Curcuma heyneana Valeton & Zijp), Temu poh (Curcuma manga Valeton & Zijp), Kunyit warna tua (Curcuma angustifolia Roxb.), Kunyit warna muda (Curcuma domestica Valeton), Temu blenyek (Curcuma purpurescens Blume), Temu lawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.), temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.), Temu putih (Curcuma zedoaria (Berg) Rosc), Temu putri (Curcuma petiolata Valeton), Lempuyang (Zingiber zerumbet (L.), Lengkuas (Alpinia galanga (L.) Stuntz), Temu Kunci (Boesenbergia pandurata Roxb.), Bangle (Zingiber purpureum Roscoe), Kencur (Kaempferia galanga Linn), Kapulaga (Amomum compactum Roxb.), Jahe (Zingiber officinale Roxb.), Kunci pepet (Kaempferia rotunda L), Wresah (Amomum daelbatum Roxb.). Anggota famili Zingiberaceae umumnya oleh masyarakat dimanfaatkan sebagai obat gangguan pencernaan, obat cacing, penambah nafsu makan, hepatitis dan infeksi bakteri. Ada tiga jenis tumbuhan anggota famili Zingiberaceae yang belum dimanfaatkan sebagai obat oleh masyarakat Banyuwangi yaitu Temu blobo (Curcuma aurantiaca v. Zijp), Temu blenyek (Curcuma purpurescens Blume) dan Wresah (Amomum daelbatum Roxb.)en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081810401028;
dc.subjectJENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT ANGGOTA FAMILI ZINGIBERACEAE DI EMPAT KECAMATAN KABUPATEN BANYUWANGIen_US
dc.titleJENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT ANGGOTA FAMILI ZINGIBERACEAE DI EMPAT KECAMATAN KABUPATEN BANYUWANGIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record