Perkembangan Buah Lengkeng (Dimocarpus longan Lour.) Kultivar ‘Diamond river’ ditinjau dari Aspek Morfologi dan Anatomi
Abstract
Perkembangan Buah Lengkeng (Dimocarpus longan Lour.) Kultivar ‘Diamond
river’ ditinjau dari Aspek Morfologi dan Anatomi; Adifa Tri Mustika Aji;
081810401008; 2014; 39 halaman; Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Jember.
Lengkeng (Dimocarpus longan Lour.) merupakan tanaman yang berasal dari
Myanmar yang kemudian menyebar ke Cina Selatan, Thailand Utara dan Taiwan.
Indonesia memiliki dua macam lengkeng, yaitu lengkeng lokal dan lengkeng
introduksi. Lengkeng introduksi yang dijumpai di Indonesia adalah lengkeng kultivar
„Diamond river‟ yang berasal dari Thailand, dan lengkeng kultivar „Pimpong‟ yang
berasal dari Vietnam. Masa pembuahan lengkeng „Diamond river‟ membutuhkan
waktu sekitar 100-120 hari dihitung dari anthesis sampai menjadi buah masak.
Berdasarkan fisiologi dan biokimia buah mengalami 4 fase perkembangan yaitu (1)
perkembangan ovarium diikuti anthesis, (2) pembelahan sel secara cepat, (3)
pertumbuhan sel akibat pembesaran sel (4) pematangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahap-tahap perkembangan buah
lengkeng (Dimocarpus longan Lour) „Diamond river‟, dan lama waktu dari masingmasing
tahap
perkembangan
tersebut
serta
karakteristik
morfologi
dan
anatomi
setiap
tahap
perkembangan buah lengkeng (Dimocarpus longan Lour.) „Diamond river‟.
Metode yang digunakan meliputi pengambilan sampel yang dilakukan setiap 4 hari
sekali di Kecamatan Jombang Kabupaten Jember, setiap kali pengambilan sampel
dilakukan pengamatan karakteristik morfologi pada bunga mekar sampai dengan
buah masak dilanjutkan dengan pembuatan preparat anatomis yang dilakukan di
Laboratorium Mikroteknik, Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
serta pengamatan karakteristik anatominya.
vii
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada penelitian ini,
perkembangan buah lengkeng (Dimocarpus longan Lour.) „Diamond river‟ terjadi
selama 100 hari dan terbagi dalam 4 fase. Fase anthesis berlangsung selama 4 hari,
fase pembelahan sel 28 hari, fase pertumbuhan sel akibat pembesaran sel 16 hari dan
fase pematangan 40 hari. Fase anthesis secara morfologi ditandai dengan terjadinya
pembuahan, perhiasan bunga dan stamen yang mulai layu sedangkan bagian
gimnasium tetap bertahan dan mulai berkembang menjadi buah. Buah berbentuk
bulat dengan permukaan kulit buah licin berambut halus. Rambut-rambut halus
adalah trikoma yang tersusun sangat rapat pada permukaan epidermis kulit buah.
Selain itu kulit buah berlekuk-lekuk yang menyebabkan terbentuknya tonjolan pada
kulit buah. Pada fase kedua atau fase pembelahan sel salah satu lobus ovarium
semakin membesar seiring pertumbuhan buah. Lekukan-lekukan pada kulit buah
yang semakin dalam, kulit buah semakin kasar dan bentuk buah pada fase ini berubah
menjadi lonjong. Selain itu pada fase ini biji dan arilus mulai terbentuk. Arilus
tumbuh diantara kulit biji dan kulit buah dan dimulai dari bagian pangkal biji atau
pusar biji. Pada fase ketiga atau fase pertumbuhan sel akibat pembesaran, terjadi
akumulasi cadangan makanan, arilus tumbuh sangat cepat. Sel-sel parenkim pada
daerah tonjolan semakin tidak teratur dan hancur sehingga membentuk rongga pada
daerah tersebut yang menyebabkan tonjolan pada kulit buah berangsur-angsur
terkelupas dan menjadi halus. Fase keempat atau fase pematangan, buah telah
mencapai ukuran dan bentuk akhir buah ditandai dengan perubahan warna pada buah
yaitu berwarna coklat. Ukuran akhir buah mencapai berat 11,5 gram dengan diameter
buah sekitar 2,8 cm. Lama dari perkembangan buah lengkeng „Diamond river‟ lebih
singkat dari buah lengkeng kultivar „Baiha‟ yaitu 100 hari mulai dari anthesis sampai
buah masak sedangkan lengkeng kultivar „Baiha‟ 4-5 bulan dengan ukuran diameter
buah sekitar 1,2 – 3 cm dan berat buah sekitar 5 – 20 gram.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]