dc.contributor.author | Roosmalisa, Mia | |
dc.date.accessioned | 2015-03-17T01:16:49Z | |
dc.date.available | 2015-03-17T01:16:49Z | |
dc.date.issued | 2015-03-17 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/61807 | |
dc.description.abstract | Diabetes Melitus adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh. Penyakit diabetes mellitus menduduki peringkat ke empat sebagai penyakit yang menyebabkan kematian terbanyak di Indonesia. Berdasarkan perhitungan WHO, penderita diabetes di seluruh dunia saat ini adalah 177 juta orang. Mahalnya terapi pengobatan diabetes mellitus adalah salah satu penyebab tinnginya tingkat kematian penderita. Salah satu penyebabnya adalah ketakutan akan efek samping dari obat-obatan sintetis yang dibuat di pabrik. Undur-undur darat (Myrmeleon Sp.) adalah hewan yang unik bentuknya sangat kecil seperti kutu anjing dan biasa dijumpai di sekitar rumah berhalaman pasir yang dapat menurunkan gula darah. Dalam bahasa Jawa undur-undur darat dikenal dengan istilah tembukur (hewan yang berjalan mundur). Berdasarkan penelitian yang diketuai Tyas Kurniasih dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta berjudul Kajian Potensi Undur-Undur Darat (Myrmeleon sp) 2006, hewan ini mengandung zat sulfonylurea. Kerja sulfonylurea pada undur-undur adalah melancarkan kerja pankreas dalam memproduksi insulin. Dalam hal ini, insulin digunakan untuk menurunkan kadar gula darah yang menjadi masalah bagi penderita diabetes melistus. Dari kandungan sulfonylurea yang terdapat pada undur-undur darat maka hewan tersebut dapat dijadikan sebagai alternatif obat diabetes melitus. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.subject | Diabetes melistus, sulfonylurea, undur-undur darat | en_US |
dc.title | Undur-Undur Darat (Myrmeleon sp.) sebagai Obat Alternatif Diabetes Melitus | en_US |
dc.type | Article | en_US |