Show simple item record

dc.contributor.authorWenny Pangestuti
dc.date.accessioned2015-03-12T12:09:42Z
dc.date.available2015-03-12T12:09:42Z
dc.date.issued2015-03-12
dc.identifier.nimNIM090210101095
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/61780
dc.description.abstractIdentifikasi Tingkat Keterampilan Metakognitif Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika pada Materi Bangun Datar Segi Empat; Wenny Pangestuti, 090210101095; 2014, 97 halaman; Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember. Metakognisi berperan sebagai pengatur dan pengontrol proses-proses kognitif siswa dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi, terrmasuk masalah matematika. Keterampilan metakognitif adalah komponen pelaksana berupa kumpulan aktivitas yang digunakan oleh individu untuk mengontrol kognisi mereka, yang terdiri atas perencanaan, pemantauan, dan penilaian. Tingkat keterampilan metakognitif siswa menurut Swartz dan Perkins meliputi tacit use (penggunaan pemikiran tanpa sadar), aware use (penggunaan pemikiran dengan sadar), strategic use (penggunaan pemikiran dengan strategis), dan reflective use (penggunaan pemikiran dengan mendalam). Masalah berkaitan bangun datar segi empat adalah salah satu masalah matematika yang banyak yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tingkat keterampilan metakognitif siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika pada materi bangun datar segi empat. Jenis penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 11 Jember pada tahun ajaran 2013/2014, dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VII-A, yang dikelompokkan berdasarkan tingkat kemampuan matematikanya melalui tes tulis yang telah divalidasi isi dan konstruk oleh validator ahli. Pada mulanya dari setiap kelompok diambil 2 siswa sebagai subjek untuk diwawancarai. Namun, pada pelaksanaannya dari setiap kelompok diambil 1 siswa sebagai subjek wawancara secara purposive, yaitu dengan pertimbangan dari uraian jawaban siswa yang lebih jelas dan lengkap di antara siswa lainnya pada setiap kelompok. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah metode tes dan metode viii wawancara. Analisis data yang digunakan adalah penentuan tingkat kemampuan siswa berdasarkan distribusi nilai tes tulis siswa dan analisis data Model Miles dan Huberman, yang terdiri dari data reduction berupa kegiatan mentranskrispsi hasil wawancara; data display berupa menyajikan data dalam bentuk uraian (deskripsi) mengenai keterampilan metakognitif dari masing-masing subjek lalu dilakukan triangulasi metode untuk menguji kredibilitas data; dan conclusion drawing/ verification, yaitu mengidentifikasi tingkat keterampilan metakognitif siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika pada materi bangun datar segi empat. Dari hasil tes tulis diperoleh rata-rata nilai siswa sebesar 34,11 dengan nilai tertinggi sebesar 47 dan nilai terendah sebesar 16 sehingga penentuan tingkat kemampuan siswa menggunakan standar deviasi. Dari penentuan tersebut diperoleh 5 siswa kelompok atas, 23 siswa kelompok sedang, dan 9 siswa kelompok bawah. Dari perbandingan data hasil tes tulis dan hasil wawancara serta kesesuaian dengan indikator tingkat keterampilan metakognitif diperoleh: (1) Tingkat keterampilan metakognitif siswa kelompok atas adalah strategic use, artinya siswa memahami masalah bangun segi empat dengan baik; siswa dapat memilih konsep penyelesaian dan melakukan cara hitung yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut; tetapi beberapa siswa menunjukkan kurangnya ketelitian dan keyakinan terhadap hasil yang diperoleh. (2) Tingkat keterampilan metakognitif siswa kelompok sedang adalah aware use, artinya siswa memahami masalah bangun segi empat dengan baik; siswa menyadari dan mampu menjelaskan langkah-langkah yang digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut, sekalipun langkah yang digunakan belum tentu sudah tepat dan hasil yang diperoleh tidak ia yakini kebenarannya. (3) Tingkat keterampilan metakognitif siswa kelompok bawah adalah tacit use, artinya siswa tidak memahami masalah bangun segi empat dengan lengkap; siswa cenderung menggunakan cara coba-coba atau asal-asalan untuk menyelesiakan masalah tersebut; dan siswa tidak menyadari langkah-langkah yang dilakukan dan hasil yang diperoleh kurang tepat.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries090210101095;
dc.subjectIDENTIFIKASI TINGKAT KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN DATAR SEGI EMPATen_US
dc.titleIDENTIFIKASI TINGKAT KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN DATAR SEGI EMPATen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record