dc.description.abstract | Pengembangan Perangkat Pembelajaran sesuai Model Pembelajaran
Aptitude Treatment Interaction (ATI) pada Sub Pokok Bahasan Tabung dan
Kerucut Kelas IX SMP; Megananda Arief Aprilia, 100210101046; 2014; 90
halaman; Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember.
Telah diketahui bahwa setiap individu itu unik yaitu tidak ada dua individu
yang sama persis baik dari sifat, karakter, maupun lainnya. Perbedaan itu terdapat
pada karakteristik psikis kepribadian dan sifat-sifatnya. Perbedaan individual ini
terlihat pada cara dan hasil belajar siswa.
Perbedaan individu tersebut perlu adanya penanganan dari guru sebagai
pembimbing dalam rangka upaya pembelajaran. Oleh sebab itu, perlu dikembangkan
suatu perangkat pembelajaran matematika yang dapat memberikan layanan terhadap
siswa sesuai dengan tingkat kemampuan (Aptitude) yang dimiliki masing-masing
siswa. Selain dikembangkan suatu perangkat yang tepat, perlu diterapkan suatu model
atau strategi belajar mengajar yang bervariasi yang dapat membantu siswa memahami
konsep sesuai dengan tingkat kemampuan (Aptitude) yang dimiliki masing-masing
siswa. Model pembelajaran yang dapat digunakan yaitu model pembelajaran Aptitude
Treatment Interaction (ATI).
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran matematika, siswa
lebih sulit memahami konsep pada materi bangun ruang sisi lengkung (tabung dan
kerucut). Maka diperlukan perlakuan khusus bagi para siswa agar lebih memahami
konsep pada materi tabung dan kerucut, sehingga siswa mudah dalam menyelesaikan
soal-soal yang diberikan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai
berikut. (1) Bagaimanakah proses pengembangan perangkat pembelajaran sesuai
model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) pada sub pokok bahasan
tabung dan kerucut kelas IX SMP?, (2) Bagaimanakah hasil pengembangan perangkat
vii
pembelajaran sesuai model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) pada
sub pokok bahasan tabung dan kerucut kelas IX SMP?
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan perangkat pembelajaran
Matematika. Model pengembangan yang digunakan yaitu model Thiagarajan,
Sammel and Sammel (model 4-D) dimulai dengan menetapkan kebutuhan
pembelajaran. Proses pengembangan dilanjutkan dengan merancang prototipe (draf 1)
perangkat pembelajaran yang dimulai dengan merancang alat evaluasi dan memilih
media serta format pembelajaran. Proses pengembangan selanjutnya adalah validasi
serta uji coba perangkat pembelajaran yang dilaksanakan di kelas IX SMP Negeri 3
Puger. Berdasarkan hasil penelitian dan validasi, perangkat pembelajaran direvisi dan
hasilnya disebut draf 2 yang layak untuk diujicobakan. Hasil uji coba digunakan
sebagai masukan untuk memperbaiki kualitas perangkat pembelajaran dan hasilnya
disebut draf 3 (produk).
Dari hasil validasi perangkat pembelajaran diperoleh koefisien validitas RPP,
Buku Siswa, LKS 1, LKS 2, LKS 3, dan alat evaluasi (tes hasil belajar) berturut-turut
adalah 0,97; 0,96; 0,98; 0,97; 0,98; 0,96. Persentase aktivitas guru pada pertemuan I,
II, III secara berturut-turut adalah 80,55%; 83,33%; 94,44%. Persentase aktivitas
siswa pada pertemuan I, II, III secara berturut-turut untuk kelompok tinggi adalah
88,84%; 94,45%; 100%, untuk kelompok sedang adalah 79,63%; 87,04%; 93%,
untuk kelompok rendah adalah 83,33%; 92,41%; 94%. Analisis tingkat penguasaan
siswa terhadap tes hasil belajar menunjukkan dari 32 siswa yang mengikuti THB,
terdapat 31 siswa (97%) mampu mencapai skor
60. Dari hasil analisis diketahui
bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan telah memenuhi kriteria
kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Hasil analisis butir soal menunjukkan bahwa
soal yang dikembangkan mempunyai validitas sedang, dan tinggi.
Tahap terakhir adalah tahap penyebaran. Tahap ini dilakukan dengan
penyerahan perangkat pembelajaran ke guru matematika sekolah uji coba, laboma,
perpustakaan Universitas Jember, dan publikasi jurnal pendidikan. | en_US |