dc.description.abstract | Rendahnya nilai hasil belajar IPA di sekolah disebabkan oleh beberapa faktor
antara lain; metode pembelajaran yang diterapkan di sekolah masih bersifat
konvensional, penggunaan alat peraga/media jarang sekali digunakan, dan praktik
pembelajarannya masih monoton. Setelah berdo’a dan mengabsensi siswa untuk
memulai pelajaran IPA guru tidak melakukan apersepsi tetapi guru langsung
menyuruh siswa membuka buku paket yang halamannya telah ditentukan guru..
Sehingga pemahaman terhadap konsep IPA sulit dicerna dan juga berakibat pada
kemampuan siswa dalam memecahkan soal IPA. Adapun yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini antara lain: 1) Bagaimanakah peningkatan aktivitas
belajar siswa dalam pembelajaran IPA pokok bahasan proses pembentukan tanah
dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT di kelas V SDN Mrawan 2 tahun
pelajaran 2010/2011?. 2) Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran IPA pokok bahasan proses pembentukan tanah dengan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT di kelas V SDN Mrawan 2 tahun pelajaran
2010/2011?. Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
IPA, guru harus berperan aktif untuk menciptakan beberapa pendekatan dan metode.
Pendekatan tersebut dapat mendekatkan IPA kepada siswa dan dapat memberikan
kesempatan lebih banyak kepada siswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan
pembelajaran serta siswa dapat menemukan dan membangun pengetahuan dari
realitas yang ada di sekitarnya secara mandiri.
viii
Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
melalui pembelajaran kooperatif tipe NHT mata pelajaran IPA siswa kelas V Sekolah
Dasar Negeri Mrawan 2 kecamatan Tapen kabupaten Bondowoso Tahun Pelajaran
2010/2011. Pengambilan data dalam penelitian ini, dilaksanakan di SDN Mrawan 2
kecamatan Tapen, dimulai pada tanggal 19 Mei 2011 sampai tanggal 2 Juni 2011,
subyek penelitian adalah siswa kelas V dengan jumlah siswa 30 anak, terdiri dari 17
laki-laki dan 13 perempuan. Jenis penelitian ini adalah menggunakan pendekatan
deskriptif kualitatif dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pengumpulan data
menggunakan metode observasi, tes dan wawancara. Data yang dikumpulkan berupa
analisis aktivitas siswa selama proses pembelajaran IPA, tes akhir siklus I, dan tes
akhir sklus II, dan jawaban siswa terhadap wawancara yang dilakukan peneliti. | en_US |