Show simple item record

dc.contributor.authorIslia Dewi Yuanita
dc.date.accessioned2015-03-11T11:48:35Z
dc.date.available2015-03-11T11:48:35Z
dc.date.issued2015-03-11
dc.identifier.nimNIM100210103059
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/61697
dc.description.abstractPengaruh Perbedaan Intensitas Pemaparan Asap Rokok Kretek dan Filter terhadap Histopatologi Ginjal Mencit Jantan Jember. Zat utama yang terkandung dalam rokok yang menjadi faktor timbulnya penyakit dan rasa ketagihan dari rokok ialah nikotin yang formula kimianya adalah C 10 H 14 N . Nikotin menyebabkan ketagihan karena kemampuannya memicu dopamine, dimana dopamine adalah hormon dan neurotransmiter yang mampu meningkatkan kerja otak dan metabolisme tubuh manusia. National Kidney and Urologic Diseases Information Clearinghouse 2 Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen laboratoris, penelitian jenis kualitatif dengan menganalisis adanya pengaruh pemaparan asap rokok viii asap rokok filter 4 batang/hari, perlakuan pemaparan asap rokok filter 2 batang/hari, perlakuan pemaparan asap rokok kretek 6 batang/hari, perlakuan pemaparan asap rokok kretek 4 batang/hari, perlakuan pemaparan asap rokok kretek 2 batang/hari. Setelah diberi perlakuan selama 35 hari, mencit dibedah dan diamati histopatologi ginjalnya, dengan cara dibuat menjadi preparat awetan histologi ginjal terlebih dahulu lalu diamati dibawah mikroskop cahaya. Hasil penelitia di uji dengan ANOVA dan dilanjutkan uji LSD. Didapatkan hasil bahwa pengaruh perbedaan intensitas pemaparan asap rokok filter dan kretek terhadap histopatologi ginjal mencit menunjukkan hasil yang signifikan. Hasil analisis ANOVA mendapatkan nilai signifikansinya 0.00 maka dapat dikatakan bahwa pengaruh pemaparan asap rokok terhadap histopatologi ginjal berpengaruh signifikan. Berdasarkan hasil uji LSD dapat dilihat bahwa kelompok kontrol berbeda nyata dengan keseluruhan kelompok perlakuan kecuali dengan kelompok perlakuan filter 4 batang. Kelompok perlakuan filter 2 batang tidak berbeda nyata bila dibandingkan dengan keseluruhan kelompok perlakuan kecuali dengan perlakuan kontrol. Kelompok perlakuan filter 4 batang bila dibandingkan dengan kelompok perlakuan lainnya berbeda nyata terhadap kelompok perlakuan filter 6 batang, kretek 6 batang, kretek 4 batang, dan kretek 2 batang, dan apabila dibandingkan dengan kelompok kontrol dan kelompok perlakuan filter 2 batang hasilnya tidak berbeda nyata. Kelompok perlakuan kretek 4 batang bila dibandingkan dengan kelompok perlakuan filter 6 batang, filter 2 batang, kretek 6 batang, dan kretek 2 batang tidak berbeda nyata, namun apabila dibandingkan dengan kelompok perlakuan filter 4 batang dan kontrol maka menampakkan hasil yang berbeda nyata. Kelompok perlakuan kretek 2 batang bila dibandingkan dengan kelompok perlakuan filter 6 batang, filter 2 batang, kretek 6 batang, dan kretek 4 batang menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata dan apabila dibandingkan dengan kelompok kontrol dan perlakuan maka memiliki hasil yang berbeda nyata.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries100210103059;
dc.subjectPENGARUH PERBEDAAN INTENSITAS PEMAPARAN ASAP ROKOK KRETEK DAN FILTER TERHADAP HISTOPATOLOGI GINJAL MENCIT JANTANen_US
dc.titlePENGARUH PERBEDAAN INTENSITAS PEMAPARAN ASAP ROKOK KRETEK DAN FILTER TERHADAP HISTOPATOen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record