Show simple item record

dc.contributor.authorFESTI RIYANTINI
dc.date.accessioned2015-03-10T11:46:02Z
dc.date.available2015-03-10T11:46:02Z
dc.date.issued2015-03-10
dc.identifier.nimNIM090210302067
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/61673
dc.description.abstractIslamisasi di Kesultanan Barus Pada Tahun 1292 M; Festi Riyantini; 090210302067; 2009; LVII halaman; Program Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember. Kota Barus adalah sebuah kota di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Indonesia, kota Barus sebagai kota Emporium dan pusat peradaban pada abad 1-17 M, dan disebut juga dengan Fansur. Barus terkenal dengan perdagangan kemenyan dan kapur barus sehingga hal tersebut merupakan salah satu faktor terkenalnya kota Barus, mulai dari proses masuknya Islam yang dilakukan dengan cara berdagang bahkan menikahi wanita yang mempunyai kedudukan yang cukup tinggi di kota Barus sehingga proses masuknya Islam di Barus berkembang secara damai. Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) faktor apa saja yang melatar belakangi masuknya Islam di Barus, (2) bagaimana proses Islamisasi di Barus. Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui dan mengkaji faktor-faktor yang melatar belakangi masuknya Islam di Barus, (2) untuk mengetahui dan mengkaji proses Islamisasi di Barus. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah dengan langkah-langkah heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Penulis juga menggunakan pendekatan sosiologi agama. berdasarkan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa (1) kota Barus adalah kota yang dulunya berbentuk Kesultanan dengan faktor ekonomi, pendidikan, perkawinan, perdagangan dan tasawuf Islam dapat berkembang di seluruh pelosok Barus maka hal tersebut menjadi awal perubahan kota Barus yang dulunya mayoritas tidak beragama Islam, cara yang dilakukan oleh para saudagar yaitu dengan cara berdagang diiringi dengan khotbah yang sederhana, sikap yang ramah tamah, sopan dan rendah hati sehingga hal tersebut mengundang simpati oleh para pembeli terutama masyarakat Barus yang terkenal dengan kapur barus dan kemenyan namun hal tersebut tidak semata-mata untuk mencari perempuan tapi para saudagar memiliki tujuan yang sangat mulia yaitu menyebarkan agama Islam perkawinan yang dilakukan para pedagang yang menikahi para wanita yang mempunyai setatus yang cukup penting kemudian faktor tasawuf dimana pada waktu Jalur tasawuf yaitu proses Islamisasi dengan mengajarknan teosofi dengan mengakomodir nilai-nilai budaya bahkan ajaran agama yang ada yaitu agama Hindu ke dalam ajaran Islam, terlebih para ahli tasawuf dikondifikasikan dengan nilai-nilai Islam sehingga mudah dimengerti dan diterima maka faktor tersebut yang sangat mempengaruhi proses Islamisasi di kota Barus. Saran yang dapat direkomendasikan adalah kota Barus dapat dijadikan sebagai pengetahuan pendidikan tentang proses Islamisasi di kota Barus kemudian dapat mengetahui bagaimana proses masuk dan berkembangnya agama Islam di Barus serta dapat memperkaya khasanah kajian Sejarah Sosial.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries090210302067;
dc.subjectISLAMISASI DI KESULTANAN BARUS PADA TAHUN 1292 Men_US
dc.titleISLAMISASI DI KESULTANAN BARUS PADA TAHUN 1292 Men_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record