dc.description.abstract | Gaya Kepemimpinan Mohammad Hatta Tahun 1945-1956; Alfandaru Gandar
Permana ; 100210302031 ; 2014 ; xiii + 84 halaman; Program Studi Pendidikan
Sejarah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Jember.
Mohammad Hatta merupakan sosok pemimpin yang dekat di hati rakyat.
Karena perjuangan dan sifat Mohammad Hatta yang merakyat. Mohammad Hatta
juga dikenal sebagai sosok pemimpin yang demokratis. Terlihat ketika masa
perjuangan kemerdekaan Indonesia selalu melalui jalur diplomasi. Mohammad Hatta
juga dikenal sebagai seorang sosok figur yang jujur karena tidak pernah melakukan
praktek Korupsi. Saat ini banyak para pemimpin yang melakukan praktek korupsi.
Lupa dengan tugasnya sebagai seorang pemimpin, karena selalu memikirkan
kepentingan pribadi. Maka dari itu alangkah baiknya dapat meneladani sosok
Mohammad Hatta sebagai seorang pemimpin.
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini yaitu: (1) Bagaimana gaya
kepemimpinan Mohammad Hatta ketika menjabat sebagai Wakil Presiden
Indonesia?; (2) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi gaya kepemimpin
Mohammad Hatta?; (3) Nilai-nilai apa saja yang dapat diambil dari kepemimpinan
Mohammad Hatta untuk dijadikan panutan bagi pemimpin Indonesia di masa yang
akan datang?. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai oleh penulis adalah: (1)
Menganalisis gaya kepemimpinan Mohammad Hatta ketika menjabat menjadi Wakil
Presiden Indonesia; (2) Menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
gaya kepemimpin Mohammad Hatta; (3) Menganalisis nilai-nilai apa saja yang dapat
diambil dari kepemimpinan Mohammad Hatta untuk dijadikan panutan bagi
pemimpin Indonesia di masa yang akan datang. Adapun manfaat yang diharapkan
dalam penelitian ini yaitu: (1) Bagi mahasiswa calon guru sejarah, dapat mengetahui
secara jelas mengenai gaya kepemimpinan Mohammad Hatta ketika menjabat
menjadi Wakil Presiden Indonesia; (2) Bagi almamater FKIP Universitas Jember,
vii
penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dalam rangka pengembangan
ilmu pengetahuan sebagai wujud nyata pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi;
(3) Bagi pembaca, dapat menambah pengetahuan dan pemahan mengenai gaya
kepemimpinan Mohammad Hatta ketika menjabat menjadi Wakil Presiden Indonesia;
(4) Bagi peneliti lain, sebagai motivasi untuk melakukan penelitian yang sejenis
sekaligus pengembangannya
Penelitian ini menggunakan Metode Penelitian Sejarah dengan langkahlangkah:
heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Pendekatan yang digunakan
untuk mengkaji permasalahan yaitu Pendekatan politikologis dengan menggunakan
teori kepemimpinan Max Weber. Sedangkan teknik pengumpulan sumber yang
digunakan yaitu Heuristik. Sumber yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber
tertulis atau dokumen.
Hasil penelitian ini adalah Gaya kepemimpinan Mohammad Hatta dapat
digolongkan kedalam tipe kepemimpinan rasional, ini terlihat ketika Mohammad
Hatta menjalankan kewajibannya sebagai Wakil Presiden. Gaya kepemimpinan yang
dimiliki oleh Mohammad Hatta tidak begitu saja muncul di dalam dirinya, ada
beberapa faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan Mohammad Hatta. Ada dua
faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang
nantinya akan membentuk kepribadian dan karakter Mohammad Hatta. Faktor
eksternal yaitu faktor yang membentuk pemikiran Mohammad Hatta serta membuat
pandangan Mohammad Hatta tentang politik lebih matang dan tambah berkembang.
Sebagai seorang pemimpin Mohammad Hatta banyak meninggalkan nilai-nilai
keteladanan. Nilai-nilai keteladanan yang dapat diambil dalam diri Mohammad Hatta
diantaranya adalah sikap cintah tanah air, sikap demokratis dan sikap moralitas.
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis dapat menyampaikan beberapa saran
yaitu dapat menambah wawasan mengenai gaya kepemimpinan Mohammad Hatta.
Kita dapat meneladani dan mencontoh sikap-sikap yang diperlihatkan oleh
Mohammad Hatta seperti cintah tanah air, sikap demokratis dan sikap moralitas. | en_US |