dc.description.abstract | Hasil belajar siswa yang rendah secara klasikal disebabkan oleh pendekatan
pembelajaran matematika yang cenderung terpusat pada guru sehingga menyebabkan
siswa cenderung pasif dalam menyampaikan ide, maupun gagasannya. Selain itu
tidak ada media yang digunakan saat pembelajaran matematika sehingga siswa
kesulitan dalam memahami konsep yang diajarkan dan penggunaan metode
pembelajaran yang tidak sesuai dengan karakteristik siswa.
Pembelajaran dengan metode Buzz Group disertai media modifikasi garis
bilangan merupakan salah satu metode yang memberikan lebih banyak diskusi
kepada siswa dengan menggunakan media modifikasi garis bilangan dan mengurangi
adanya dominasi oleh satu atau beberapa orang saja dalam diskusi, sehingga mampu
meningkatkan aktivitas siswa. Siswa lebih mudah memahami materi penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat melalui belajar berkelompok, sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Langkah-langkah pembelajaran dengan metode
Buzz Group adalah: pengelompokan siswa, penjelasan materi, diskusi kecil, diskusi
besar.
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Karang Bayat 5. Subjek penelitian yang
diambil adalah siswa kelas V yang terdiri atas 30 siswa, dengan 13 siswa laki-laki dan
17 siswa perempuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif.
Jenis penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas dengan pelaksanaan dua siklus.
Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi, wawancara, observasi, dan tes,
sedangkan data yang dianalisis berupa hasil observasi aktivitas guru dan siswa selama
tindakan, wawancara guru dan siswa, serta hasil tes akhir siklus siswa.
ix
Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan pertama
yang terdiri dari aktivitas memperhatikan penjelasan guru 77,77%, menggunakan
media 78,88%, berdiskusi 73,33% dan memecahkan persoalan dalam kelompok 76,66
%. Pada siklus I pertemuan kedua persentase aktivitas memperhatikan penjelasan
guru 68,88%, menggunakan media 82,22%, berdiskusi 80% dan memecahkan
persoalan dalam kelompok 81,11 %. Sedangkan Persentase aktivitas siswa pada
siklus II, terdiri dari aktivitas memperhatikan penjelasan guru 75,55%, menggunakan
media 85,55%, berdiskusi 86,66% dan memecahkan persoalan dalam kelompok 84,44
%, sehingga aktivitas siswa secara klasikal pada siklus II mencapai 83%. | en_US |