dc.description.abstract | Analisis Dampak Keberadaan Ritel Modern Indomaret Terhadap
Perubahan Omset Penjualan Toko Kelontong (Studi Kasus Pada Pedagang
Toko Kelontong Di Jalan Kalimantan Kecamatan Sumbersari Kabupaten
Jember Tahun 2014). Andi Mahendra; 100210301081; 2014; 69 Halaman;
Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Jember.
Pesatnya perkembangan sektor ritel khususnya dengan konsep modern
persaingan dalam industri ritel bahkan terjadi antara ritel modern dan tradisional,
persaingan antar sesama ritel modern, persaingan antar sesama ritel tradisional,
dan persaingan antar supplier. Diantara keempat jenis persaingan tersebut,
persaingan antara ritel tradisional dan ritel modern yang paling banyak
mengundang perhatian, karena menempatkan satu pihak (ritel tradisional) dalam
posisi yang lemah dan ritel modern dalam posisi yang kuat.
Keberadaan ritel modern Indomaret di Jalan Kalimantan Sumbersari
Kabupaten Jember yang berjumlah 2 unit dengan jarak yang tidak terlalu jauh dan
lokasi tersebut juga berdekatan dengan keberadaan ritel tradisional toko
kelontong. Dari segi letaknya baik Indomaret maupun toko kelontong sangat
strategis yakni terletak diderah perkotaan dengan ruang lingkup kawasan kampus
Universitas Negeri Jember. Terkait dengan hal itu meskipun Indomaret tersebut
memiliki segmen pembeli tersendiri, tetapi kemunculanya dikhawatirkan dapat
mengganggu eksistensi dari keberadaan toko kelontong itu sendiri sehingga akan
dapat mempengaruhi perubahan omset penjualan mereka. Faktor kondisi dan
kemampuan penjual, kondisi pasar dan faktor lain (pelayanan) juga memberikan
andil terhadap dampak yang ditimbulkan dari adanya ritel modern Indomaret
terhadap perubahan omset penjualan pedagang toko kelontong.
Sesuai dengan permasalahan yang ada, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan bagaimana analisis dampak
keberadaan adanya Indomaret terhadap perubahan omset penjualan pedagang toko
vii
kelontong dilihat dari kondisi dan kemampuan penjual,kondisi pasar dan faktor
lain (pelayanan) serta cara bertahan dalam menghadapi keberadaan Indomaret
Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif. Metode
penentuan lokasi yang digunakan adalah metode Purposive Area, yaitu daerah
sepanjang jalan Kalimantan Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember dengan
subjek sebanyak 4 orang pedagang serta informan sebanyak 4 orang konsumen.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara
dan dokumentasi. Analisis data dengan cara yaitu mereduksi data dengan cara
merangkum data-data yang penting, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Tahapan analisis data dilakukan dengan melakukan kategorisasi data,
penyimpulan data sementara, triangulasi, dan penyimpulan akhir.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak keberadaan ritel modern
Indomaret terhadap perubahan omset penjualan pedagang toko kelontong dilihat
dari 3 indikator yaitu kondisi dan kemampuan penjual, kondisi pasar dan faktor
lain (pelayanan). Pada Kondisi dan Kemampuan penjual setelah adanya Indomaret
untuk menarik konsumen para pedagang melakukan penganekaragaman produk
didalam toko dari yang sebelumnya hanya menjual barang-barang kebutuhan
sehari-hari seperti minyak goreng, sabun, makanan, minuman, dsb. Kemudian
menambahkan variasi produk-produk tertentu seperti kosmetik, Air minum isi
ulang dan menjual es. Masalah Kondisi pasar tidak semua subjek penelitian
memiliki target pasar dan segmentasi pasar pembelian yang sama. Hanya 1 dari 4
subjek penelitian yang memiliki target pasar yang berbeda. Pada faktor Pelayanan
setiap pedagang memiliki palayanan yang berbeda alasan pedagang toko
kelontong memberikan pelayanan yang berbeda-beda hanya untuk memberikan
kepuasan kepada setiap konsumenya dengan harapan konsumen tersebut akan
selalu berbelanja ditokonya dan menjadi bagian dari pelanggan tetapnya.
Omset penjualan selama adanya Indomaret para pedagang toko kelontong
disepanjang jalan Kalimantan Kabupaten Jember dari frekuensi pembelian
mengalami penurunan hingga 20-50 pembeli per hari dari yang sebelumnya 80100
pembeli
perhari
dan penurunan omset pedagang toko kelontong rata-rata 50
persen hingga 70 persen. | en_US |