Show simple item record

dc.contributor.authorCANDRA PRATAMA
dc.date.accessioned2015-03-01T04:55:23Z
dc.date.available2015-03-01T04:55:23Z
dc.date.issued2015-03-01
dc.identifier.nimNIM070910302101
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/61520
dc.description.abstractKonstruksi Realitas Pengobatan Alternatif Randu Telu Di Banyuwangi (Studi Deskriptif Di Desa Sumberasri, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi); Candra Pratama; 2015:110 halaman; Program Studi sosiologi; Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik; Universitas Jember. Sehat itu adalah kondisi seseorang yang ada dalam keadaan sehat, baik itu secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Masalah kesehatan pada dasarnya menyangkut dua aspek utama. Yaitu aspek fisik (sarana kesehatan), dan aspek non-fisik (tetang perilaku kesehatan). Perilaku kesehatan dapat dirumuskan sebagai segala bentuk pengalaman dan interaksi individu dengan lingkungannya, khususnya yang menyangkut pengetahuan dan sikap tentang kesehatan. Pengobatan alternatif merupakan salah satu cara penyembuhan yang dianggap sebagai hal yang biasa di masyarakat. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “Bagaimana konstruksi realitas pengobatan alternatif randu telu? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, tehnik pengumpulan informan dengan menggunakan Snowball sampling. Pengumpulan data penelitian melalui observasi, wawancara, serta dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data dengan cross check data dengan cara membandingkan data yang diperoleh dari informan kunci dicross check melalui informan sekunder untuk keabsahan data sesuai dengan fenomena yang terjadi. Hasil dari penelitian konstruksi realitas pengobatan alternatif randu telu: 1. Sejarah randu telu: tujan pembuatan awal sumur randu telu ini adalah sebagai sarana penunjang fasilitas air bersih bagi warga serta sebagai sarana MCK bagi para pengunjung ekowisata mangrove, akan tetapi beralih fungsi sebagai sarana pengobatan alternatif karena sejak kemunculan air di randu telu ini bertepatan pada malam Jum’at manis. 2. Penyebaran Pengobatan Alternatif Randu Telu: Terkait dengan kemunculan mata air randu telu ini bertepatan dengan malam jum’at vii manis, sehingga masyarakat percaya air yang ada di randu telu itu memiliki khasiat yaitu bisa menyembuhkan penyakit, dan kemudian kabar tersebut tersebar ke masyarakat melalui mulut-kemulut. 3. Perkembangan Pengobatan Alternatif Randu Telu: Perkembangan lebih lanjut mengenai randu telu saat ini selain dijadikan salah satu Ekowisata Mangrove, banyak masyarakat yang berbondong-bondong datang ke randu telu dengan tujuan melakukan pengobatan alternatif. 4. Proses penyembuhan di randu telu: mandi di tempat randu telu, berdoa di tempat randu telu, dan pemilihan hari. 5. Pengobatan alternatif sebagai sebuah realitas objektif: pengambilan keputusan tentang pengobatan alternatif karena hal ini disebabkan kejenuhan tetang penyakit yang diderita oleh individu sehingga mencari alternatif lain dalam mencari kesembuhan. 6. Pengobatan alternatif sebagai sebuah realitas subjektif: individu menentukan pengobatan yang harus diambil, apakah masih bertahan dengan pengobatan secara medis atau beralih kepengobatan alternatif yang sedang marak dilakukan masyarakat sekitar tempat tinggal mereka. 7. Proses simultan Berger dalam menjalani pengobatan altenatif randu telu, yaitu: a. Proses ekstrenalilsasi: kejenuhan akan pengobatan yang pernah dilakukan oleh si penderita maka dengan adanya proses ekstrenalisasi ini si penderita mendapat gambaran tentang pengobatan yang hendak dipilih itu dari hasil interaksi dengan keluarga, kerabat, teman sepergaulan, atau pun teman yang juga sedang mengalami kondisi yang sama. b. Proses objektifikasi: adanya aturan yang tidak tertulis dalam menjalankan pengobatan alternatif di randu telu, akan tetapi masyarakat mempercayai dan menjahui apa yang memang tidak boleh diakukan. Dan juga peran agama disini penting sekali dalam memberikan norma/aturan dalam mengatur masyarakat apakah yang viii meraka lakukan ini tergolong syirik/musrik itu semua kembali lagi kepada para pasien dan pengunjung sumber mata air randu telu. c. Proses internalisasi: adanya dorongan yang kuat untuk mencari pengobatan demi kesembuhan penyakitnya, baik itu dari luar seperti dorongan keluarga, kerabat,dan teman dalam lingkungan mereka tinggal dan dorngan dari diri sendiri yang terpenting karena dorongan dari dalam diri sendiri yang ingin sembuh dari penyakit yang diderita menjadi modal yang kuat dalam menentukan pengobatan mana yang harus diambil sehingga rasa keyanikan yang kuat untuk sembuh itu muncul dari dalam diri si penderita.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070910302101;
dc.subjectKonstruksi Realitas Pengobatan Alternatif Randu Telu Di Banyuwangien_US
dc.titleKonstruksi Realitas Pengobatan Alternatif Randu Telu Di Banyuwangi (Studi Deskriftif Di Desa Sumberasri, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record