PERANAN LEMBAGA „AISYIYAH DALAM PEMBERDAYAAN WANITA RAWAN SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN JEMBER
Abstract
Berdasarkan pada Profil PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial) Indonesia 2011 menyebutkan bahwa kemiskinan merupakan
permasalahan yang hingga saat ini masih belum bisa diatasi secara efektif.
Salah satu PMKS dengan kondisi di bawah garis kemiskinan adalah
Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) atau disebut juga dengan Wanita
Rawan Sosial Ekonomi (WRSE). PRSE atau WRSE adalah merupakan satu
fokus penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan di daerah pedesaan
maupun perkotaan. PRSE yang akan dibahas pada kajian berikut adalah
perempuan berusia 18-59 tahun yang secara ekonomi berada di bawah garis
kemiskinan.
Adapun kriteria wanita rawan sosial ekonomi berdasarkan Keputusan
Menteri Sosial Nomor.24/HUK/1996 adalah sebagai berikut :
1. Wanita usia 18-59 tahun
2. Berpenghasilan kurang atau tidak mencukupi untuk kebutuhan fisik
minimum (sesuai kriteria fakir miskin)
3. Tingkat pendidikan rendah (umumnya tidak tamat SD)
4. Istri yang ditinggal suami tanpa batas waktu
5. Tidak dapat mencari nafkah
6. Sakit, sehingga tidak mampu bekerja
Penelitian ini difokuskan untuk menjawab rumusan masalah bagaimana
Peranan Lembaga „Aisyiyah dalam Pemberdayaan Wanita Rawan Sosial
Ekonomi (Studi Deskriptif di Kabupaten Jember) dengan tujuan untuk
mengetahui, menjelaskan dan menjabarkan peranan lembaga „Aisyiyah.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, jenis penelitian
deskriptif, pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, mengamati
permasalahan yang dapat dilihat panca indera, wawancara yang mendalam
bentuk terstruktur dan tidak terstruktur, serta penentuan informan metode
purposive sampling. Analisa data secara kualitatif, yaitu segala sesuatu
dinyatakan responden, baik secara tertulis maupun lisan serta perilaku nyata
yang dipelajari, serta di dukung dengan teknik keabsahan triangulasi sumber
data menjadi pedoman dalam menyusun pembahasan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan lembaga „Aisyiyah
sebagai People Changing, People Processing dan People Sustaning. Dimana
wanita rawan sosial ekonomi yang tidak berdaya menjadi berdaya sehingga
mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.