dc.description.abstract | Diplomasi Peme rintah Iran Terhadap Tekanan Internasional Pada Program
Pengembangan Nuklir Tahun 2005-2009; Abd. Hamid Kholil, 070910101109;
2014: 98 halaman; Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Jember.
Program pengembangan nuklir Iran telah dimulai sejak 1960-an, jauh
sebelum terjadinya revolusi Islam dengan bantuan internasional khususnya
negara-negara Barat. Namun paska revolusi Islam tahun 1979, internasional yang
diwakili Amerika Serikat dan sekutunya mengecam, mengutuk dan bahkan
menuduh program pengembangan nuklir Iran bukan nuklir aman dan bertujuan
damai tetapi untuk kepentingan senjata dan militer. Akibatnya, program
pengembangan nuklir Iran menjadi isu internasional yang dibahas di IAEA dan
Dewan Keamanan PBB yang menyebabkan IAEA dan Dewan Keamanan PBB
mengeluarkan laporan dan resolusi yang berupa himbauan, ultimatum dan bahkan
sanksi untuk Iran.
Penelitian ini menggunakan kerangka konseptual/pemikiran diplomasi,
yaitu diplomasi bilateral dan multilateral melalui sarana dan cara yang
dikemukakan oleh Hans J. Morgenthau dengan teknik analisa deduktif- induktif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon dan upaya diplomasi pemerintah
Iran menghadapi tuduhan, tekanan dan sanksi inter nasional. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan Iran terkait program pengembangan
nuklir damainya memiliki tiga tujuan yaitu, menghindarkan isu nuklirnya dari
Dewan Keamanan PBB; mempertahankan kemampuan dan hasil nuklir negeri
sendiri; dan menciptakan situasi agar nuklir Iran dapat bertahan dan berlanjut.
Dan dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut, Iran merespon dan mengupayakan
diplomasi bilateral dan multilateral melalui cara-cara persuasif, berkompromi dan
ancaman. | en_US |