Show simple item record

dc.contributor.authorNurul Aini
dc.date.accessioned2015-02-16T01:10:18Z
dc.date.available2015-02-16T01:10:18Z
dc.date.issued2015-02-16
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/61331
dc.description.abstractPembelajaran fisika di SMU merupakan suatu upaya mengorganisasikan lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar bagi siswa SMU sehingga mengantar siswa tersebut untuk membangun sendiri konsep dan definisi yang benar. Agar konsep dapat lebih melekat pada diri siswa maka diperlukan adanya eksperimen, misalnya saja pada eksperimen pengukuran tabanan listrik dengan menggunakan metode potensiometer, jembatan wheatstone dan jembatan ganda kelvin. Dari uraian tersebut peneliti merasa tertarik untuk menganalisis hasil pengukuran tabanan dengan menggunakan metode potensiometer, jembatan wheatstone dan jembatan ganda kelvin yang nantinya dapat digunakan sebagai pembelajaran fisika di SMU. Permasalahan yang peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah:(l)Seberapa besar hasil pengukuran tahanan dengan menggunakan rnetode potensiometer, jembatan wheatstone dan jembatan ganda kelvin; (2)Manakah metode yang terbaik yang dapat digunakan sebagai pembelajaran fisika di SMU. Tujuan penelitian ini adalah (l) untuk mengetahui hasil pengukuran tahanan dengan menggunakan metode potensiometer, jembatan wheatstone dan jembatan ganda kelvin yang nantinya dapat digunakan sebagai sumber informasi pacta pembelajaran fisika di SMU; (2) untuk: mengetahui metode yang terbaik dalam mengukur tahanan listrik dari ketiga metode yaitu metode potensiometer, Jembatan wheatstone dan jembatan ganda kelvin yang nantinya dapat digunakan sebagai pembelajaran fisika di SMU. Pengambilan data dilakukan mulai dari merangkai alat sampai dengan mendapatkan data. Data yang telah diperoleh dianalisis dan dihitung dengan menggunakan rumus yang telab ditetapkan yaitu pada persamaan (3.1 ), (3 .2) dan (3.3) pada masing-masing metode. Dari hasil pengukuran, pada metode potensiometer diperoleh tahanan listrik sebesar (99, 46 ± 0,31) Ohm, dan pada metode jembatan wheatstone diperoleh tahanan listrik sebesar ( 1 00,44 ± 0,23) Ohm, sedangkan untuk metode jembatan ganda kelvin deperoleh tahanan listrik sebesar (100,84 ± 0,24) Ohm. Dari hasil tersebut setelah dibandingkan dengan yang standart yaitu I 00 Ohm tingkat ketelitian terbesar adalah pada metode jembatan wheatstone, sehingga dari analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa metode jembatan wheatstone adalab metode yang terbaik yang dapat digunakan sebagai pembelajaran fisika di SMU, selain itu dalam merangkai alatnya juga mudah, sehingga memudahkan guru untuk memberikan pemahaman pada siswa untuk rnelakukan percobaan.en_US
dc.description.sponsorshipUniversitas Jemberen_US
dc.subjectANAUSIS PENGUKURAN TAHANAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE POTENSIOMETER, JEMBATAN VVHEATSTONE DAN JEMBATAN GANDA KELVINen_US
dc.titleANAUSIS PENGUKURAN TAHANAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE POTENSIOMETER, JEMBATAN VVHEATSTONE DAN JEMBATAN GANDA KElVIN SEBAGAI PEMBElAJARAN FISIKA DI SMUen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record