dc.description.abstract | Pada tahap pasca aklimatisasi, akar bibit pisang belum tumbuh sempurna
sehingga rentan terhadap kondisi lingkungan oleh karena itu diperlukan suatu zat
yang merangsang tumbuhnya akar untuk meningkatkan penyerapan unsur hara,
salah satunya atonik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
pemberian konsentrasi dan perlakuan lama perendaman dalam atonik serta
kombinasi perlakuan yang optimal terhadap pertumbuhan awal bibit pisang (Musa
paradtsiaca L.) varietas Raja hasil perbanyakan kultur jaringan. Bibit pisang
diambil dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao, Kaliwining Jember. Penelitian ini
menggunakan Rancangan Faktorial dengan pola dasar RAL terdiri atas 2 faktor
perlakuan, faktor pertama adalah konsentrasi atonik terdiri atas 4 level yaitu ao
(kontrol) = 0 ml/1 air, a1 = 0,5 ml/1 air, a2 = 1,0 ml/l air, a3 = 1,5 ml/1 air, ~ = 2,0
mill air dan faktor kedua adalah lama perendaman terdiri atas 3 level yaitu p1 =
direndam selama 60 menit, p2 = direndam selama 90 menit, PJ = direndam selama
120 menit dan masing-masing taraf perlakuan diulang 3 kali. Analisis data yang
digunakan yaitu Analisis Sidik Ragam kemudian dilanjutkan dengan uji DMRT
5% dan Anal isis Regresi dengan MOP. Hasil penelitian bibit umur 10 minggu
setelah tanam menunjukkan bahwa konsentrasi atonik berpengaruh nyata terhadap
parameter tinggi bibit, jumlah daun, luas daun, panjang akar, jumlah akar,
diameter batang, berat basah bibit dan berat kering bibit, lama perendaman dalam
atonik berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi bibit, luas daun, panjang akar,
jumlah akar, diameter batang umur, berat basah bibit dan berat kering bibit.
Kombinasi konsentrasi 1,5 ml/1 air dan lama perendarnan dalam atonik 90 menit
(a3p2) menghasilkan pertumbuhan bibit pisang raja yang optimal. | en_US |