dc.description.abstract | Penyu hijau merupakan salah satu bagian dari satwa liar dan kekayaan sumber
daya hayati perairan Indonesia. Perburuan penyu hijau yang terus berlangsung tanpa
adanya usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dikhawatirkan dapat
membuat jumlah anggota populasi penyu hijau menurun tajam, lebih-lebih jika
perburuan ini juga dilakukan pada individu betina yang masih produktif bertelur dan
bahkan terhadap telurnya. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui ekologi
peneluran penyu hijau (Chelonia mydas L.) di Pantai Sukamade Banyuwangi.
Penelitian dillaksanakan di Pantai Sukamade Banyuwangi, dan laboratoriurn fisika
tanah FAPERTA Universitas Jember, selama 2 bulan mulai Agustus sampai
September 2000. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Ekologi
peneluran yang diteliti adalah tekstur pasir, fraksionasi pasir, kandungan air pasir
sarang, \egdasi pantai, kelandaian pantai, Iebar pantai, kedalaman sarang, suhu
sarang, diameter sarang, jarak sarang terhadap garis vegetasi dan pasang maksimal
serta faktor gangguan terhadap kelestarian penyu hijau. Kemudian dianalisis secara
deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat eiri khusus pada
ekologi peneluran penyu hijau, yaitu berupa tekstur tanahnya yang 95% berupa pasir,
sedangkan tekstur debu dan liat di bawah 5%, fraksi pasir halus merupakan fraksi
yang mendominasi pantai peneluran dan kandungan air di bawah 4%. Vegetasi pantai
didominasi oleh waru laut (Hibiseus tiliaceus L.) dan pandan laut (Pandanus
tectrmus), kelandaian pantai antara 4,6° - 5,9° Iebar pantai supratidal 18,69 m -
34,17 m dan Iebar pantai intertidalnya 14,31 m- 29,33 m. Kedalaman sarang penyu
hijau 55 em - 60 em, dengan suhu rata rata harian 26,5° C, diameter sarang 23 em -
26 em dan jarak sarang terhadap garis vegetasi 0 m - 5,63 m atau t 8,49 m- 30, t 7 m
dari pasang rnaksirnal. Disimpulkan bahwa penyu hijau memiliki ekologi peneluran
yang spesifik, yang tidak terdapat pada setiap pantai. | en_US |