Show simple item record

dc.contributor.authorSetyo Hetty Wahyuningtyas
dc.date.accessioned2015-01-27T03:13:34Z
dc.date.available2015-01-27T03:13:34Z
dc.date.issued2015-01-27
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/61076
dc.description.abstractNikotin merupakan salah satu zat krmia yang terdapat di dalarn asap rokok dan di duga kuat merupakan suatu zat yang berstfat teratogen. tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh nikotin sclama organogenesis awal terhadap organ ekternal pralahir mencit albino (Mus musculus) Swiss Webster dan untuk mengetahui umur kebuntingan yang paling rentan terhadap pemberian nikotin yang dapat memunculkan kelainan ekstemal serta untuk mengetahui kelaman perkembangan seperti kelainan ekstemal yang muncul, dapat dipakai scbagai swnber belaJar brolog1. Penelitian dilaksanakan di laboratorium Pendidikan B10logi Fakultas Keguruan dan flmu Pendidikan dan juga di laboratorium Zoologi Fakultas MIPA Universitas Jember, mulai bulan November 1999-.lanuari 2000. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RAL dan data dianalisis dengan menggunakan Uji "Wilcoxon runk sum test", sedangkan pemanfaatan sumber belajar dengan menggunakan 6 kriteria sumber belajar menurut "Djohar". Nikotin dilarutkan di dalam aquabidestllata steril yang diberikan dengan dosis tunggal pada umur kebuntingan 7. 9 dan 11 hari. Nikotin diberikan secara intraperitoneal dengan dosis 6, 12, dan 18 mg/kg b b. Mencit kontrol hanya diberi aquabidestilata streril. Mencit dibunuh dan dibedah pada umur kebuntingan 18 hari. Kemudian dilakukan pengamatan dan penghitungan terhadap fetus yang mengalami kelainan ekstemal Hasil pengamatan menunjukkan bahwa nikotin menyebabkan kelainan eksternal berupa mata terbuka dan ektrodakttiL Prasentasc fetus dengan mata terbuka berbeda sangat nyata dari kontrol pada umur kebuntingan 7 hari (dosis 12 dan 18 mg/kg b.b) dan pada umur kebuntingan 9 hari (dosis 18 mg/kg b.b). Sedangkan pada umur kebuntingan 11 hari (dosis 12 dan 18 mg/kg b.b) cenderung berbeda nyata dari kontrol Presentase fetus yang mengalami kelainan yang berupa ektrodaKtili berbeda sangat nyata pada umur kebuntmgan 7 hari (dosis 12 dan 18 mg/kg b.b) dan umur kebuntingan 9 hari (dosis 18 mg/kg b.b.), sedangkan umur kebuntingan 11 hari cenderung meningkat dari kontrol. Presentase kelainan eksternal yang paling tinggi terjadi pada umur kebuntingan 7 hari terutama pada dosis 18 mg/kg berat badan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nikotin dapat menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah dan macam kelainan eksternal yang muncul dan dapat dijadikan sebagai sumber belajar biologi di SMU kelas 11 cawu 1 pada pokok bahasan pertumbuhan dan perkembangan hewan.en_US
dc.description.sponsorshipUniversitas Jemberen_US
dc.subjectPENGARUH NIKOTIN SELAMA ORGANOGENESIS AWAL TERHADAP ORGAN EKSTERNAL PRALAHIR MENCIT ALBINOen_US
dc.titlePENGARUH NIKOTIN SELAMA ORGANOGENESIS AWAL TERHAOAP ORGAN EKSTERNAL PRALAHIR MENCIT ALBINO (mus musculus) SWISS WEBSTER SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGIen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record