Show simple item record

dc.contributor.authorIyam Nurjanah
dc.date.accessioned2015-01-26T07:38:30Z
dc.date.available2015-01-26T07:38:30Z
dc.date.issued2015-01-26
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/61053
dc.description.abstractJamur merang mengebsorbsi kerbohidrat dan mineral dari rumput rumputen yang melapuk. Selarna proses pertumbuhan jamur berlangsung. bahan organik karbohidrat dan garam mineral dibutuhkan dalam jumlah besar. Kebutuhan tersebut diatasi dengan penyiraman air gula (sukrosa), karena gula digunakan oleh heterotrof sebagai sumber energi primer. Permasalahan yang diungkap dalam penelitian ini adalah: (1) adakah pengeruh penyiraman air gula pesir terhedap pertumbuhan jamur merang? (2) kapankah saat penyiraman air gula pasir yang tepat sehingga diperoleh pertumbuhan jamur merang yang maksimal? (3) berapakah konsentrasi air gula pasir yang tepa! sehingga diperoleh pertumbuhan jamur merang yang maksimal? (4) adakah interaksi antara konsentrasi dan saat penyiraman air gula pasir terhadap pertumbuhan jamur merang? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) pengaruhi penyiraman air gula pasir terhadap pertumbuhan jamur merang, (2) mengetahui saat penyiraman air gula pasir yang maksimal terhadap pertumbuhen jamur mereng, (3) mengetahui berapa konsentresi air gula pasir yang berpengaruh nyala terhadap pcrtumbuhan jnmur mcrang, (4) adakah interaksi antara konsentrasi dan saat penyiraman air gula pasir terhadap pertumbuhan jamur merang. Hasil penelitian bahwa pada jumlah tubuh buah. diameter tudung buah. tinggi tangkai, berat basah menunjukan hasil yang berbeda tidak nyata, tetapi pada berat kering dihasilkan berbeda nyata pada seat ponyitnmAn (A) sehingqa dilakukan uji lanjut terhadap A. Jika dibandingkan rerata enter A1 berbeda nyate terhedap rerata A1 dan A.J. Rerata Ar dan Ao berbeda tidak nyata pede laraf kepercayaan 5%. Sehingga jlka dibandlngkan antar A2 dan A1 lebih tinggi remta pnda An Dari hasil pengamatan dapat diterik kesimpulan bahwa: konsentrasi air gula pasir tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan jamur merang. Tetapi penyiraman pada saat pengomposan berpengaruh terhadap pertumbuhan jamur merang Hasil penelitian ini dapat bermanfaat, antara lain sebagai pertimbangan bagi para petani jarnur dan masyarakat lain pada umumnya dalam penyiraman sebaiknya tidak menggunakan air gula pasir dengan konsentrasi yang biasa digunakan oleh petani yaitu sekilar 2%, 4 1.lk 6%. Walaupun data hasil penelitian menunjukan berbeda tidak nyata tetapi penelitian ini memberikan kecenderungan peningkatan produksi jamur merang. Atau dapat dlgunakan konsentrasi yang Jebih tinggi untuk penyiraman. Atau sama sekali tidak perlu ditambahkan air gula untuk penyiraman. sehingga penyiraman dapat dilakukan dengan menggunakan air biasa dan diperbanyak pada saat pengomposan Penelitian ini diharapkan dapat menunjang penelitian lebih lanjut.en_US
dc.description.sponsorshipUniversitas Jemberen_US
dc.subjectPENGARUH KONSENTRASI DAN SAAT PENYIRAMAN AIR GULA PASIR TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR MERANGen_US
dc.titlePENGARUH KONSENTRASI DAN SAAT PENYIRAMAN AIR GULA PASIR TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae Bull. ex. Fr)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record