Show simple item record

dc.contributor.authorHEFI CHOLIDA
dc.date.accessioned2015-01-26T06:47:12Z
dc.date.available2015-01-26T06:47:12Z
dc.date.issued2015-01-26
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/61050
dc.description.abstractKecap adalah salah satu jenis rnakanan basil proses fermentasi yang digunakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia sebagai bahan penyedap makanan baik di desa maupun kota. Pedagang bakso memerlukan kecap sebagai pelengkap atau penyedap rasa bakso, sementara dalam pemakaiannya kecap tidak habis sekali pakai, selama dipakai dapat teijadi kontaminasi dengan mikroba yang tidak diinginkan. Mengingat kecap yang disediakan tersebut disajikan dalam keadaan terbuka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah bakteri · dalam botol kecap yang disediakan pedagang bakso kaki lima se-wilayah pasar Tanjung Jember. Pengambilan sampel dilakukan secara populasi yaitu diambil secara keseluruhan, hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah bakteri dalam botol kecap yang disediakan pedagang bakso kaki lima dengan menggunakan metode tuang adalah 2.887. 799/ml. Kesimpulan dari penelitian ini adalah jumlah bakteri dalam botol kecap tersebut sangat tinggi karena melebihi flora normal bakteri dalam botol kecap yang seharusnya tidak boleh melebihl 1 ,0.1 05 (1 00.000)/ml. Hasil perhitungan dapat diartikan bahwa bakteri dalam botol kecap yang disediakan pedagang bakso kaki lima se-wilayah pasar Tanjung Jember kurang memenuhi syarat bila dikonsumsi.en_US
dc.description.sponsorshipUniversitas Jemberen_US
dc.subjectJUMLAH BAKTERI DALAM BOTOL KECAP YANG DISEDIAKAN PEDAGANG BAKSO KAKI LIMAen_US
dc.titleJUMLAH BAKTERI DALAM BOTOL KECAP YANG DISEDIAKAN PEDAGANG BAKSO KAKI LIMA SE-WILAYAH PASAR TANJUNG JEMBERen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record