Show simple item record

dc.contributor.authorDesy Nur Aini Azizah
dc.date.accessioned2013-07-12T01:25:34Z
dc.date.available2013-07-12T01:25:34Z
dc.date.issued2013-07-12
dc.identifier.nimNIM070210402102
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/607
dc.description.abstractPenerapan model pembelajaran kooperatif dengan pendekatan SAVI bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bercerita siswa kelas VII A MTs Al Firdaus. Hal ini dilakukan karena kemampuan bercerita siswa kurang optimal. Kurangnya kemampuan bercerita siswa disebabkan oleh kurangnya bekal pengetahuan siswa tentang aspek kebahasaan dan nonkebahasaan dalam bercerita. Siswa juga belum mampu bercerita dengan lancar. Selain itu, metode yang digunakan guru hanya metode ceramah dan penugasan, serta tidak ada penggunaan media pembelajaran oleh guru, sehingga siswa pasif dan kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Kurangnya kemampuan bercerita siswa juga ditunjukkan dari nilai tes siswa. Siswa belum mencapai ketuntasan hasil belajar secara klasikal (65% siswa nilainya ≥ 65). Siswa yang mencapai ketuntasan nilai minimal hanya 13 siswa dari 36 siswa. Model pembelajaran kooperatif dengan pendekatan SAVI diaplikasikan untuk meningkatkan kemampuan bercerita siswa, karena dalam model pembelajaran ini siswa lebih mudah menyelesaikan masalah secara berkelompok. Selain itu, dengan keempat komponen dalam pendekatan SAVI, siswa akan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran karena di dalamnya terdapat penggunaan alat peraga. Berdasarkan hal tersebut, permasalahan yang akan dibahas adalah : a) Bagaimanakah penerapan model pembelajaran kooperatif dengan pendekatan SAVI dalam meningkatkan kemampuan bercerita pada siswa kelas VIIA MTs Al Firdaus; b) Bagaimanakah aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran bercerita melalui model pembelajaran kooperatif dengan pendekatan SAVI; c) Bagaimanakah peningkatan kemampuan bercerita siswa kelas VIIA MTs Al Firdaus setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif dengan pendekatan SAVI. Hasil dan pembahasan menunjukkan bahwa pada tahap prasiklus guru tidak memberikan materi mengenai aspek kebahasaan dan nonkebahasaan kepada siswa, sehingga dilakukan perbaikan pada siklus I dengan memberikan materi mengenai aspek kebahasaan dan nonkebahasaan. Pada siklus I, aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran bercerita kurang optimal. Guru kurang memantau kegiatan siswa sehingga siswa menjadi ramai dan suasana kelas tidak kondusif. Perbaikan dilakukan dengan mengkondisikan kelas yang kondusif sebelum pelajaran dimulai. Pada siklus II aktivitas guru dan siswa sesuai dengan perencanaan pembelajaran. Semua deskriptor telah dilaksanakan oleh guru dan siswa, sehingga aktivitas guru dan siswa pada pelaksanaan pembelajaran siklus II berjalan dengan sangat optimal. Peningkatan kemampuan bercerita siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif dengan pendekatan SAVI dapat dilihat dari nilai tes. Kemampuan bercerita siswa meningkat dari 36,11% pada siklus I menjadi 72,22% pada siklus II. Pada siklus I, kurangnya kemampuan siswa terletak pada aspek kelancaran, gerak-gerik dan mimik, serta keberanian. Perbaikan dilakukan dengan cara melatih siswa mengucapkan penggalan-penggalan kalimat dalam cerpen. Dengan demikian, pada siklus II aspek kelancaran dan keberanian jauh lebih baik dari siklus I. Simpulan yang diambil dari paparan hasil penelitian adalah (1) siswa dan guru telah melaksanakan semua deskriptor yang ada dan guru telah menggunakan media pembelajaran berupa alat peraga; (2) Kemampuan bercerita siswa meningkat dari 36,11% pada siklus I menjadi 72,22% pada siklus II dan siswa mencapai ketuntasan belajar secara klasikal (65% nilai siswa ≥ 65), sehingga dengan demikian penerapan model pembelajaran kooperatif dengan pendekatan SAVI dapat meningkatkan kemampuan bercerita siswa. Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah (1) bagi peneliti lain, hendaknya lebih matang dalam menyiapkan perencanaan pembelajaran agar pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan perencanaan; (2) bagi Guru Bahasa Indonesia, hendaknya lebih serius lagi dalam mengajarkan cara bercerita kepada siswa dengan gerak dan suara yang berbeda.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070210402102;
dc.subjectKemampuan Bercerita, Model Pembelajaran Kooperatif, Pendekatan SAVIen_US
dc.titlePENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA SISWA KELAS VII A MTs AL FIRDAUS KECAMATAN PANTI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN SAVIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record