• Login
    View Item 
    •   Home
    • STUDENT RESEARCH ARTICLE (Artikel Penelitian Mahasiswa)
    • SRA-Humanities
    • View Item
    •   Home
    • STUDENT RESEARCH ARTICLE (Artikel Penelitian Mahasiswa)
    • SRA-Humanities
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Pengelakan Secara Halus Pada Konferensi Pers George W. Bush Tahun 2003 Sebagai Cerminan Dari Pengelakan Terhadap Kebijakannya Pada Perang Iraq

    Thumbnail
    View/Open
    Vicky Margareta Purnamasari.pdf (275.4Kb)
    Date
    2013
    Author
    Purnamasari, Margareta Vicky
    Anam, Syamsul
    Wahyuningsih, Tri Agung
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Pengelakan secara halus dapat diartikan sebagai suatu perangkat yang digunakan untuk mengurangi dampak dari suatu ucapan. Hal ini merupakan jenis dari strategi retorik. Hyland (1996:15) menyebutkan bahwa perangkat pengelakan secara halus digunakan untuk menunjukkan kurangnya komitmen lengkap pada kebenaran proposisi dan keinginan untuk tidak mengungkapkan komitmen secara pasti. Penelitian ini merupakan analisis pragmatik. Seperti ditegaskan oleh Yule (1996:3) bahwa pragmatik adalah studi tentang makna kontekstual di mana studi tersebut mengharuskan adanya pertimbangan yang mengatur tentang apa yang ingin mereka katakan sesuai dengan siapa mereka berbicara, di mana dan dalam situasi apa. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana hedges (pengelakkan secara halus) dapat mencerminkan penghindaran dari beberapa pertanyaan para wartawan yang menantang terkait dengan kebijakan George W. Bush pada perang Iraq. Pertanyaan-pertanyaan tersebut ditujukan pada George W. Bush dan digambarkan oleh hedging (pengelakan secara halus) yang dominan. Penelitian ini menganalisa empat konferensi pers yang dipilih pada tahun 2003 yang terdiri dari: 6 Maret 2003, 30 Juli 2003, 28 Oktober 2003 dan 15 Desember 2003 melalui cooperative principle (prinsip kerjasama) oleh Grice (1975). Cooperative principle (prinsip kerjasama) dijelaskan sebagai berikut: buatlah kontribusi percakapan anda seperti yang dibutuhkan, pada tahap dimana itu terjadi, dengan tujuan yang diterima atau pertukaran arah pembicaraan dimana anda terlibat (Grice dikutip di Grundy, 2000:73). Berkenaan dengan teorinya, Grice (1975) mengusulkan empat maksim yang bisa dianggap sebagai dasar untuk prinsip kerjasama: maxim of quality (maksim kualitas), maxim of quantity (maksim kuantitas), maxim of relation (maksim relevansi) dan maxim of manner (maksim cara). Terkadang orang-orang melanggar maksim-maksim tersebut dan hal ini disebut flouting. Hedging (pengelakan secara halus) dapat diidentifikasi dari flouting maksim-maksim tersebut.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/60702
    Collections
    • SRA-Humanities [343]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository