Show simple item record

dc.contributor.authorMardiana Tri Lestari
dc.date.accessioned2014-12-01T02:50:33Z
dc.date.available2014-12-01T02:50:33Z
dc.date.issued2014-12-01
dc.identifier.nimNIM100110201056
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/60466
dc.description.abstractHasil penelitian menunjukkan diksi yang terdapat dalam lirik lagu Ebiet ini mempunyai makna konotatif. Contoh penggunaan diksi bermakna konotatif, misalnya petualangan, selamat jalan, dan sejenisnya. Selain itu, kata yang digunakan dalam lirik lagu Ebiet G. Ade ada yang berupa kata umum dan kata khusus. Penggunaan kata umum yang terdapat pada lirik lagu Ebiet G. Ade, misalnya peristiwa, saksi, dan sejenisnya. Penggunaan kata khusus pada lirik Ebiet G. Ade, misalnya tiang sampah, merah tembaga, dan sejenisnya. Sementara itu, stilistika genetis atau gaya bahasa yang digunakanyaitu gaya bahasa persamaan atau simile. Gaya bahasa simile tampak pada lirik lagu yang berjudul Kupu- Kupu kertas, Camelia I, dan Dosa Siapa. Gaya bahasa simile pada lirik lagu Ebiet G. Ade ada empat macam, yaitu bagai, seperti, sama, dan segelap. Disamping itu, dalam lirik lagu Ebiet G. Ade digunakan pula gaya bahasa personifikasi, misalnya tampak pada lirik lagu yang berjudul Aku Ingin Pulang, Dosa Siapa, Berita kepada Kawan, Cambuk Kecil, Camelia I, Camelia II, dan Camelia IV. Personifikasi yang ada dalam lirik lagu Ebiet G. Ade ada sepuluh macam. Kesepuluh macam tersebut adalah bayang–bayangmu mengejar, aku mencari jawaban di laut, perasaan yang bersalah datang menghantuiku, dengarkanlah jeritan dari dalam jiwa, ditelan bencana tanah ini, rumput yang bergoyang, lahar dan badai menyapubersih, mengejar seribu bayangmu, mengarungi nasibmu mengikuti arus air berlari, senandung ombak di lautan. Kemudian pada lirik lagu Ebiet G. Ade, gaya bahasa metafora digunakan pada lirik lagu yang berjudul Kupu-Kupu Kertas dan Dosa Siapa. Gaya bahasa metafora terdapat tiga macam yaitu bak, sesepi, dan sesejuk. Gaya bahasa yang dominan dalam lirik lagu Ebiet G. Ade yaitu gaya bahasa personifikasi karena menggambarkan benda mati seolah-olah menjadi hidup.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries100110201056;
dc.subjectDiksi dan Stilistika Genetis, Ebiet G. Adeen_US
dc.titleANALISIS DIKSI DAN STILISTIKA GENETIS PADA LIRIK LAGU EBIET G. ADEen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record