dc.description.abstract | Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Teknik penentuan informan dengan menggunakan metode purposive
sampling, yaitu dengan mengambil 6 informan pokok dan 6 informan sekunder.
Sedangkan pengumpulan data penelitian melalui observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Untuk pemeriksaan keabsahan data, peneliti menggunakan pengukuran
validitas data dengan teknik triangulasi, yaitu peneliti kembali mempertanyakan
pertanyaan yang sama pada informan yang berbeda. Dengan tujuan memperoleh
persamaan dan perbedaan persepsi dari masing-masing informan.
Perceraian akan melahirkan babak kehidupan baru seperti terjadinya peran baru yang
disebut janda single parent, begitu pula yang terjadi di Kelurahan Mangunharjo
Probolinggo. Berperan menjadi janda single parent banyak permasalahan yang harus
dihadapi, diantaranya masalah biologis, psikologis, ekonomi, dan juga sosial yang
pada akhirnya akan berdampak pada interaksi sosial mereka di masyarakat. Janda
single parent yang diakibatkan oleh perceraian seringkali merasa terpuruk karena
persepsi sosial masyarakat yang salah terhadap dirinya. Persepsi masyarakat di
Kelurahan Mangunharjo sampai saat ini masih memandang status seorang janda
single parent yang disebabkan oleh perceraian sebagai cacat dalam nilai sosial, sebab
statusnya seringkali dihubungkan dengan kegagalan dan kesalahan yang dilakukan
dari pihak perempuan. Labeling atau stigma negatif dari masyarakat terhadap status
janda single parent diakibatkan oleh adanya kesalahan persepsi masyarakat terhadap
perceraian yang dialami oleh janda single parent, sehingga hal ini akan berdampak
pada interaksi sosial janda single parent di masyarakat. | en_US |