dc.description.abstract | Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini seluruh pegawai puskesmas yang ada di Kabupaten Jember (kecuali kepala puskesmas) yaitu sejumlah 1.129 orang. Penentuan sampel dibagi menjadi dua, yang pertama penentuan sampel organisasi dengan menggunakan teknik random sampling, yang kedua penentuan sampel individu untuk tiap-tiap organisasi menggunakan teknik proportionate stratified random sampling. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik kuisioner, wawancara, dokumentasi, dan observasi. Tehnik analisis data yang digunakan ada dua, yang pertama menggunakan statistik deskriptif yaitu median dan rata-rata, yang kedua menggunakan statistik induktif yaitu rank spearman.
Berdasarkan statistik deskriptif, median untuk indikator perilaku pemimpin adalah 18,67 sedangkan untuk indikator efekifitas kerja adalah 14. Rata-rata untuk indikator perilaku pemimpin adalah 18,51, dari 33 puskesmas terdapat 17 puskesmas (51,52%) yang berada di atas rata-rata sedangkan sisanya 16 puskesmas (48,48%) berada di bawah rata-rata. Rata-rata untuk indikator efektifitas kerja adalah 13,71, dari 33 puskesmas terdapat 25 puskesmas (75,76%) yang berada di atas rata-rata sedangkan sisanya 8 puskesmas (24,24%) berada di bawah rata-rata.
Berdasarkan hasil perhitungan rank spearman terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku pemimpin terhadap efektifitas kerja pegawai Puskesmas di Kabupaten Jember. Hal ini dapat dilihat dari nilai hitung (rs) sebesar 0,806, yang selanjutnya diuji lagi dengan menggunakan Ttest. Berdasarkan hasil uji Ttest diperoleh hasil untuk thitung sebesar 7,631sedangkan ttabel sebesar 1,980 maka thitung > ttabel sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh perilaku pemimpin terhadap efektifitas kerja pegawai Puskesmas di Kabupaten Jember. | en_US |