dc.description.abstract | Analisis Aspek Sosial dalam Novel Padang Bulan Karya Andrea
Hirata; Heru Widiyanto, 080110201022; 2013: 70 halaman; Jurusan Sastra
Indonesia Fakultas Sastra Universitas Jember.
Novel Padang Bulan merupakan salah satu karya dari penulis, yaitu
Andrea Hirata. Novel Padang Bulan ini merupakan novel yang menceritakan
tentang kehidupan anak gadis yang berumur 14 tahun Enong namanya, Enong
suka belajar bahasa Inggris dan merupakan gadis kecil pekerja keras. Novel ini
sangat menarik untuk diteliti dan dianalisis karena mempunyai kisah-kisah yang
inspiratif. Novel ini juga mempunyai nilai sosial dalam kehidupan anak-anak
menuju proses kedewasaan. Dari sikap-sikap dan watak dalam novel Padang
Bulan peneliti berharap para pembaca khususnya remaja bisa mengambil hikmah
dan manfaat positif yang terkandung dalam novel Padang Bulan ini.
Tujuan dari penelitian adalah: (1) mendeskripsikan struktur yang
membangun novel Padang Bulan karya Andrea Hirata; (2) mendeskripsikan
aspek sosial novel Padang Bulan karya Andrea Hirata. Hasil penelitian
diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai tambahan wawasan dalam meningkatkan
aspek sosial seseorang dalam menghadapi segala bentuk masalah kehidupan di
masyarakat.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui beberapa tahapan
yaitu pengumpulan data analisis data, dan perumusan hasil. Data diperoleh
melalui studi pustaka. Bahan-bahan referensi seperti buku, esai, dan artikel,
penulis peroleh di perpustakaan. Data analisis menggunakan pendekatan
struktural dan aspek sosial. Data aspek sosial digunakan untuk menganalisis
gambaran kehidupan manusia dari novel Padang Bulan.
Dari analisis struktural novel Padang Bulan dapat diketahui bahwa judul
mengidentifikasikan keadaan atau pun suasana cerita. Padang Bulan diambil dari
keyakinan mimpi dan cita-cita Enong yang dikejar sampai mendapatkannya.
Tema mayor novel Padang Bulan adalah pengorbanan dan perjuangan seseorang
iv
sebagai tumpuan keluarga. Tema minor ada dua yaitu Sabar dan bersemangat
meskipun dalam keadaan susah dan Sahabat yang baik adalah saling membantu
dan mengerti kebutuhan sahabatnya. Tokoh Enong memiliki watak datar dan
tokoh-tokoh bawahan lainnya memiliki watak datar kecuali tokoh bawahan
Ditektif M. Nur mempunyai watak bulat. Konflik fisik dialami tokoh Enong.
Konflik yang terjadi antara manusia dan kata hatinya dialami tokoh Ikal.
Kajian aspek sosial dibagi menjadi empat, yaitu struktur sosial, proses
sosial, perubahan sosial, dan masalah sosial. Struktur sosial dialami oleh Ikal yang
mengalami suatu norma tata kelakuan atau kebiasaan dan norma agama. Lapisan
kelas atas dialami oleh Zinar, kelas menengah dialami oleh ikal, kelas bawah
dialami oleh Enong. Dalam proses sosial, bentuk kerjasama dilakukan para
penambang, Kerjasama juga dilakukan Ikal dengan Ditektif M. Nur ketika mereka
menyiapkan kejutan untuk A Ling. Kerja sama juga dilakukuan ketika Ikal,
Ditektif M. nur, dan Nochka merancang permainan catur untuk mengalahkan
Zinar. Pertentangan dialami Ikal dangan ayahnya, Ikal dangan pemilik burung
pekatik dan Enong dengan para penambang. Akomodasi dilakukan oleh Ditektif
M. Nur untuk menyelesaikan pertentangan antara Ikal dengan Zinar. Perubahan
sosial dialami oleh Enong ketika masih anak-anak sampai menuju proses dewasa
yang berkeinginan untuk menjadi guru bahasa Inggris. Masalah sosial terjadi pada
Enong, para penambang, ikal, dan Grace. Kemiskinan yang dialami Enong
membuatnya harus bekerja keras, Enong harus meninggalkan sekolah untuk
bekerja sebagai pendulang timah. Kejahatan dilakukan oleh Ikal dan Grace ketika
mereka masih kuliah, kejahatan juga dilakukan para penambang yang hendak
membunuh Enong. | en_US |