dc.description.abstract | Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu pengambilan sampel umbi bengkuang, ekstraksi inulin umbi bengkuang, dan penetapan kadar inulin dalam ekstrak air umbi bengkuang dari beberapa daerah di Jawa Timur berdasarkan
perbedaan ketinggian dengan metode KLT Densitometri. Selanjutnya yaitu analisis data menggunakan program SPSS Statistics 16.0 dengan tingkat kepercayaan 99% untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang bermakna antara kadar inulin dalam ekstrak air umbi bengkuang (Pachyrhizus erosus L.) dari daerah dengan ketinggian berbeda.
Metode KLT Densitometri untuk penetapan kadar inulin dalam ekstrak air umbi bengkuang memberikan hasil analisis yang inier dengan nilai 𝑟=0,997, 𝑉𝑥0=3,847%, 𝑋𝑝=355,407 𝑛𝑔, serta valid dengan % recovery yang memenuhi persyaratan. Kadar inulin tertinggi terdapat pada bengkuang dari daerah dataran rendah yaitu sebesar 9,066%±1,218% (Gresik (1)), dan 12,322%±1,773 (Gresik (2)); kemudian daerah dataran sedang (Kediri) sebesar 7,776%±0,420%; dan daerah dataran tinggi (Malang) sebesar 6,796%±2,045%, dimana mempunyai kemurnian dan keidentikan yang baik dengan nilai korelasi > 0,99. Semakin tinggi daerah dari permukaan laut, semakin kecil kadar inulin bengkuangnya. Melalui uji One-Way Anova dengan nilai signifikansi < 0,01 dan tingkat kepercayaan 99% dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara kadar inulin bengkuang yang berasal dari daerah dataran rendah, sedang dan tinggi, dimana kadar inulin pada dataran tinggi < dataran sedang < dataran rendah. | en_US |