Show simple item record

dc.contributor.authorEndah Rizki Qaromah
dc.date.accessioned2014-11-27T02:11:04Z
dc.date.available2014-11-27T02:11:04Z
dc.date.issued2014-11-27
dc.identifier.nimNIM102210101074
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/60326
dc.description.abstractHasil uji antibakteri pada analisis Kruskal Wallis menunjukkan perbedaan yang bermakna (p < 0,05). Semakin tinggi konsentrasi minyak atsiri maka aktivitas antibakterinya juga meningkat sehingga yang memiliki aktivitas paling tinggi adalah minyak atsiri dengan konsentrasi 80% v/v dan diikuti dengan konsentrasi yang lain yaitu 70, 60, dan 50% v/v. Mekanisme penghambatan minyak atsiri terhadap pertumbuhan bakteri S. epidermidis belum diketahui secara pasti karena minyak atsiri bukan merupakan senyawa tunggal melainkan merupakan campuran dari senyawa golongan monoterpena dan seskuiterpena. Hasil uji antibofilm pada analisis Kruskal Wallis menunjukkan perbedaan yang bermakna (p < 0,05) baik uji penghambatan maupun uji degradasi. Uji antibiofilm selanjutnya dilakukan analisis probit untuk melihat IC50 yaitu konsentrasi yang dibutuhkan untuk menghambat 50% populasi uji. IC50 uji penghambatan sebesar 40,920% v/v sedangkan EC50 uji degradasi sebesar 48,064% v/v sehingga minyak atsiri lempuyang wangi lebih besar aktivitasnya untuk menghambat biofilm dibandingkan untuk mendegradasi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries102210101074;
dc.subjectRimpang Lempuyang Wangi (Zingiber aromaticum Val), Bakteri Staphylococcus epidermidisen_US
dc.titleUJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN ANTIBIOFILM MINYAK ATSIRI RIMPANG LEMPUYANG WANGI (Zingiber aromaticum Val) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidisen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record