dc.description.abstract | Senyawa humik merupakan senyawa aktif dalam bahan organik tanah yang mempengaruhi reaksi-reaksi di dalam tanah telah terbukti secara langsung dapat memperbaiki faktor-faktor pembatas pada tanah mineral masam khususnya pH, kalarutan Al, dan ketersediaan P. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi pengaruh pemberian senyawa humik ekstrak kompos jerami padi yang diperkaya dengan CaCO3 pada lahan kering masam dari Propinsi Banten, hutan dari Propinsi Kalimantan Selatan, dan savanna Baluran Kabupaten Banyuwangi terhadap produksi kedelai Baluran. Perlakuan kombinasi dalam penelitian ini adalah PU1 (lahan kering masam), PU2 (lahan kering masam + SH + 0,8 mM CaCO3), PU3 (lahan kering masam + SH + 1 mM CaCO3), PE1 (lahan hutan), PV1 (lahan savana), PV2 (lahan savana + 5L SH), PV3 (lahan savana + 6L SH), dan PV4 (lahan savana + 7L SH). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi senyawa humik dan CaCO3 pada lahan kering masam, hutan, dan savana dapat meningkatkan beberapa sifat kimia tanah dan total mikrobia, akan tetapi belum mampu meningkatkan produksi kedelai Baluran sesuai dengan potensinya yaitu sebesar 2,5-3,5 ton/ha. Produksi tertinggi terdapat pada perlakuan PV1 hanya sebesar 0,26 ton/ha dan produksi terendah terdapat pada perlakuan PU1 sebesar 0,10 ton/ha. Perlakuan kombinasi senyawa humik dan CaCO3 pada lahan kering masam dan lahan savana mampu meningkatkan beberapa sifat kimia dan populasi rhizobia tanah. Peningkatan atau perbaikan sifat-sifat tanah paling tinggi terdapat pada perlakuan PU2 dan PU3 yaitu nilai pH, N, P, K, bahan organik, dan total mikrobia pada perlakuan PU2 berturut- turut sebesar 5,93; 2,4 g.kg-1; 0,15 g.kg-1; 0,51 g.kg-1; 71,8 g.kg-1; dan 23,30 x 104 CFU.g-1 tanah, sedangkan pada perlakuan PU3 berturut-turut sebesar 5,99; 2,42 g.kg-1; 0,18 g.kg-1; 0,43 g.kg-1; 73,3 g.kg-1; dan 31,88 x 104 CFU.g-1 tanah. Korelasi antar variabel sifat-sifat tanah dengan produksi kedelai rendah kecuali dengan pH tanah yaitu 0,52*. Distribusi baik berat kering (BK), berat basah (BB), serapan N pada tanaman kedelai pada berbagai perlakuan lebih besar pada tajuk dan sebaliknya serapan P dan K lebih besar pada biji dibandingkan dengan tajuk atau batang ditambah daun. | en_US |