Show simple item record

dc.contributor.authorEvin Andriani
dc.date.accessioned2014-11-03T03:32:30Z
dc.date.available2014-11-03T03:32:30Z
dc.date.issued2014-11-03
dc.identifier.nimNIM100210102034
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/59895
dc.description.abstractTujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan beberapa miskonsepsi dalam pembelajaran listrik dinamis pada siswa kelas XI IPA di SMA, mendeskripsikan faktor penyebab terjadinya miskonsepsi, mendeskripsikan konsepsi akhir siswa SMA setelah pembelajaran remedi miskonsepsi melalui simulasi PhET membuktikan apakah simulasi PhET dapat mengatasi beberapa miskonsepsi listrik dinamis pada siswa SMA. Daerah penelitian ini adalah SMAN 2Tanggul yang ditentukan dengan metode purposive sampling area. Responden penelitian ditentukan setelah dilakukan tes diagnostik miskonsepsi yang dilakukan terhadap kelas XI IPA-1. XI IPA-2 dan XI IPA-3 di SMA 2 Tanggul. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 34 siswa yang mengalami miskonsepsi yang ditentukan berdasarkan hasil tes diagnostik. Miskonsepsi konsep listrik dinamis dari tertinggi sampai terendah adalah konsep sumber tegangan, muatan listrik, hambatan listrik rangkaian seri, hukum I Kirchhoff, hambatan listrik, hambatan listrik rangkaian paralel, hukum Ohm, hukum II Kirchhoff, tegangan, arus dan kuat arus listrik dengan persentase secara berturut-turut 67%, 31,6%, 69,7%, 34,4%, 36,7%, 50%, 52,9%, 35,3%, 58,8%, 42,6% Berdasarkan hasil analisis reasoning terbuka pada tes diagnostik siswa dan wawancara diagnosis menunjukkan bahwa miskonsepsi yang terjadi pada siswa disebabkan oleh 26% siswa kelas remedial mengalami mikonsepsi karena faktor bahasa sehari-hari yang digunakan siswa, 12% siswa kelas remedial mengalami asosiasi yang salah atau siswa salah memahami konsep fisika yang diajarkan guru (asosiasi siswa), 13% siswa menggunakan intuisi yang salah sehingga siswa kurang berpikir kritis dalam menyelesaikan suatu permasalahan, 20% siswa menyelesaikan permasalah fisika dengan pandangan manusiawi, dan 13% siswa menggunakan pengalaman sebagai solusi untuk pemecahan masalah fisika. Berdasarkan hasil analisis post-test, diketahui bahwa miskonsepsi siswa mengalami perubahan (penurunan miskonsepsi). Miskonsepsi dari urutan tertinggi yang terjadi pada beberapa konsep listrik dinamis setelah diterapkan pembelajaran remedial adalah pada konsep tegangan, hukum I Kirchhoff, sumber tegangan, hukum II Kirchhoff, arus dan kuat arus, hukum Ohm, rangkaian hambatan seri, hambatan listrik, muatan listrik dan rangkaian hambatan paralel, dengan persentase berurutan adalah 20.5%, 18.5%, 16.7%, 10.8%, 8.8%, 8.8%, 8.8%, 5.8%, 4.7%, 2.9%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries100210102034;
dc.subjectKonsep Listrik Dinamis, Simulasi PhETen_US
dc.titleREMEDI MISKONSEPSI BEBERAPA KONSEP LISTRIK DINAMIS PADA SISWA SMA MELALUI SIMULASI PhET DISERTAI LKSen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record