dc.description.abstract | Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subyek dalam
penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IIS-2 SMAN Candipuro, dengan
jumlah 32 peserta didik. Penelitian ini terdiri dari 3 siklus. Metode pengumpulan
data dalam penelitian menggunakan metode observasi, wawancara, tes dan
dokumenter. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan
berpikir kritis peserta didik dan hasil belajar sejarah. Dari 5 Indikator kemampuan
berpikir kritis peserta didik yang diukur pada saat proses pembelajaran
berlangsung, dapat disimpulkan pada siklus 1 memperoleh persentase 49,53%
dengan kategori kurang kritis. Pada siklus 2 meningkat sebesar 14,37% menjadi
63,90% dengan kategori cukup kritis. Pada siklus 3 meningkat sebesar 12,97%
menjadi 76,87% dengan kategori kreatif.
Hasil belajar aspek kognitif pada siklus 1 memperoleh presentase sebesar
71,87%. Pada siklus 2 meningkat sebesar 3,13% menjadi 75%. Pada siklus 3
meningkat sebesar 6,25% menjadi 81,25%. Hasil belajar apek psikomotor diukur
dengan 3 indikator kreativitas belajar peserta didik, dapat disimpulkan pada siklus
1 memperoleh persentase 58,59%. Pada siklus 2 meningkat sebesar 4,06%
menjadi 62,65%. Pada siklus 3 meningkat sebesar 6,25% menjadi 81,25%.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) terdapat peningkatan kemampuan
berpikir kritis peserta didik, peserta didik lebih kritis dan antusias dalam proses
pembelajaran sejarah; (2) terdapat peningkatan hasil belajar sejarah peserta didik
dengan penerapan model Thinking Empowerment by QuestioningI(TEQ) dalam
proses pembelajaran sejarah di kelas XI IIS-2 SMAN Candipuro yaitu pada siklus
1, 2, dan 3. | en_US |