dc.description.abstract | Mutu pendidikan tidak terlepas dari faktor-faktor penentu dalam kegiatan
belajar mengajar seperti guru, siswa, mata pelajaran, metode pengajaran, dan sarana
serta fasilitas sekolah lainnya. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang
dilakukan terhadap guru pengajar bidang studi matematika kelas X SMA Negeri
Grujugan (Selasa, 2 Februari 2010) diketahui masih rendahnya hasil belajar
matematika yang diperoleh siswa kelas X-2. Metode yang digunakan oleh guru
monoton dan masih terpaku pada materi buku ajar saja. Guru matematika kelas X-2
juga jarang menggunakan strategi pembelajaran dengan model pengajuan soal yang
dibuat oleh siswa, sehingga siswa lebih banyak berlatih secara rutin dari soal-soal
buku ajar saja. Hal ini menghambat kreativitas siswa untuk berpikir kreatif sehingga
siswa merasa kesulitan dalam memecahkan masalah matematika yang pada akhirnya
siswa banyak melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal matematika. Salah satu
alternatif untuk mengatasi kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal matematika
adalah dengan menggunakan pembelajaran dengan model pengajuan soal (problem
posing).
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model
pembelajaran problem posing, untuk mengetahui kualitas soal yang dibuat oleh siswa,
untuk mengetahui kecenderungan kesalahan yang dilakukan siswa dalam
menyelesaikan soal sistem persamaan linear, dan untuk mengetahui efektivitas model
pembelajaran problem posing untuk mengurangi kesalahan siswa dalam
menyelesaikan soal sistem persamaan linear.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action
research) yang terdiri dari 4 tahap yaitu yaitu perencanaan atau planning, tindakan
atau acting, pengamatan atau observing dan refleksi atau reflecting. Subjek penelitian
adalah siswa kelas X-2 SMA Negeri Grujugan yang berjumlah 25 siswa. Metode
yang digunakan untuk pengumpulan data adalah metode observasi, tes, wawancara,
dan dokumentasi. Analisa data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan
kuantitatif. Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah aktivitas siswa
secara individu dan kelompok, skor tes, jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan
soal sistem persamaan linear berdasarkan tipe-tipenya, dan efektivitas pembelajaran
problem posing.
Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah persentase aktivitas siswa pada
pembelajaran I sebesar 75,8%, pada pembelajaran II sebesar 80,63%, pada
pembelajaran III sebesar 86,18%, dan pada pembelajaran IV sebesar 90,18%.
Berdasarkan data tersebut aktivitas siswa mengalami peningkatan dari pembelajaran I
(siklus I) sampai pembelajaran IV (siklus II). Persentase aktivitas guru juga
mengalami peningkatan dari pertemuan I sampai pertemuan IV yaitu pada
pembelajaran I adalah 92,3% dan pembelajaran IV adalah 100%. Kualitas soal yang
dibuat oleh siswa dari pembelajaran I sampai pembelajaran IV semakin baik, ditinjau
dari segi bahasa yang digunakan oleh siswa dalam membuat soal sistem persamaan
linear. Komposisi kesalahan siswa mengalami penurunan dari pendahuluan sampai
pada siklus II. Persentase kesalahan yang dilakukan siswa pada tes pendahuluan
sebesar 69,12%, pada siklus I sebesar 42,28%, dan pada siklus II sebesar 27,41%.
Kesimpulan yang didapat dari hasil analisis data dan pembahasan adalah
penerapan pembelajaran problem posing berjalan dengan baik dan efekt if. Hal ini
dapat dilihat dari berkurangnya kesalahan yang dilakukan siswa dalam
menyelesaikan soal sistem persamaan linear. | en_US |