Show simple item record

dc.contributor.authorDITA MEIDIANTI
dc.date.accessioned2014-07-15T06:19:30Z
dc.date.available2014-07-15T06:19:30Z
dc.date.issued2014-07-15
dc.identifier.nimNIM091510501059
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/58412
dc.description.abstractPenelitian ini dilakukan di dua tempat yaitu di lapang dan di laboratorium, untuk di lapang dilakukan di Green House Politeknik Negeri Jember, Desa Tegal Boto, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember pada bulan Juli 2013 sampai Desember 2013, untuk di laborotorium dilakukan di laboratorium hama dan penyakit Fakultas Pertanian Jurusan Hama dan Penyakit, Universitas Jember. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan tiga kali ulangan untuk di lapang dan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 kali ulangan untuk di Laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sembilan genotipe yang memiliki tingkat ketahanan paling tinggi dengan menggunakan metode uji inang tanpa pilihan adalah genotipe Ijen dengan tingkat kerusakan (16,67%) sedangkan genotipe yang memiliki tingkat ketahanan paling rendah adalah genotipe sinduro dengan intensitas kerusakan (28,33%). Tingginya tingkat ketahanan juga diikuti dengan tingginya kerapatan trikoma yaitu (6,57mm2) pada bagian atas dan pada bagian bawah (8,53mm2) sedangkan rendahnya tingkat ketahanan diikuti dengan rendahnya kerapatan trikoma yaitu (2,65mm2)pada bagian atas dan (3,69mm2). Genotipe burangrang merupakan genotipe yang memiliki hasil tinggi dengan bobot biji paling tinggi yaitu (2,83gram).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries091510501059;
dc.subjectGenotipe Kedelai, Ulat Grayak, Metode Uji Inangen_US
dc.titleUJI KETAHANAN BEBERAPA GENOTIPE KEDELAI TERHADAP SERANGAN ULAT GRAYAK DENGAN METODE UJI INANG TANPA PILIHAN (NO CHOICE TEST)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record