dc.contributor.author | Baiq Lily Handayani | |
dc.date.accessioned | 2014-07-15T02:31:07Z | |
dc.date.available | 2014-07-15T02:31:07Z | |
dc.date.issued | 2014-07-15 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/58341 | |
dc.description.abstract | Terdapat sebuah budaya baru pada masyarakat Indonesia, khususnya dalam hal media
menyalurkan aspirasi. Jika dulu, masyarakat menyalurkan aspirasi lewat parpol, media massa,
atau dengan cara unjuk rasa turun ke jalanan. Namun saat ini tidak hanya itu yang dipakai
sebagai media untuk menyalurkan aspirasi. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan
media jejaring sosial facebook.
Menurut data statistik yang dilansir CheckFacebook.com, jumlah pengguna Facebook di
Indonesia telah masuk 10 besar jumlah pengguna Facebook terbesar di dunia. Indonesia
bertengger di peringkat tujuh, mengalahkan Australia, Spanyol, dan Kolombia di peringkat
10. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.relation.ispartofseries | Majalah Kampus (Media Komunikasi Universitas Jember);Edisi II Januari 2010 | |
dc.subject | Facebook, katup penyelamat, konflik, people power | en_US |
dc.title | FACEBOOK SEBAGAI KATUP PENYELAMAT | en_US |
dc.type | Article | en_US |