Show simple item record

dc.contributor.authorMargaretha Imania
dc.date.accessioned2014-07-14T02:06:03Z
dc.date.available2014-07-14T02:06:03Z
dc.date.issued2014-07-14
dc.identifier.nimNIM090210302078
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/58255
dc.description.abstractKesimpulan pertama yaitu industri kerajinan perak ada di Desa Pulo pada tahun 1955 yang dibawah oleh seorang bangsawan bernama Raden Iskhak. Raden Iskhak memiliki keterampilan dan keahlian sebagai seorang pengrajin logam. Sebelum kedatangan Raden Iskhak kondisi masyarakat Desa Pulo pada saat itu menjadi masyarakat miskin, hal ini dikarenakan kondisi Desa Pulo sendiri yang gesang dan berbatu. Kedatangan Raden Iskhak membawa perubahan pada perekonomian Desa Pulo. Banyaknya masyarakat yang dahulu bekerja sebagai pengrajin dapat memperbaiki keadaan perekonomian masyarakat Desa Pulo. Kesimpulan kedua yaitu industri kerajinan perak yang ada di Desa Pulo mengalami naik turun. Perkembangan yang nampak dari industri kerajinan perak Desa Pulo adalah bertambahnya unit usaha dan tenaga kerja yang ada di Desa Pulo. Hasil produksi industri kerajinan perak Desa Pulo dapat menembus pasaran Bali dan dikenal seluruh pelosok negeri. Kerajinan perak asal Desa Pulo sangat diminati oleh wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Tahun 1990- 2004 nilai hasil industri sebesar Rp 171.812.976.100,-. Tahun 2005-2008 nilai hasil industri sebesar Rp 200.831.880.550,- dan pada tahun 2009-2012 nilai hasil industri sebesar Rp 217.438.349.300,-. Penurunan hasil produksi disebabkan oleh beberapa faktor, seperti harga bahan baku perak yang melonjak dan pembelian dilakukan oleh perorangan dengan modal yang minim. Terjadinya krisis financial global juga mengakibatkan industri kerajinan perak mengalami penurunan. Pemerintah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lumajang berperan dalam mengembangkan Desa Pulo sebagai desa kerajinan. Berbagai upaya dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lumajang dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi industri kerajinan perak Desa Pulo. Upaya yang dilakukan seperti melakukan pelatihan dan pembinaan terhadap pengrajin perak Desa Pulo, memberikan bantuan teknologi mesin, dan memberikan bantuan permodalan. Industri kerajinan perak Desa Pulo harus tetap bertahan menjadi produk unggulan Kabupaten Lumajang dan tetap diminati oleh para pembeli atau konsumen, serta mampu bertahan dan berinovasi dengan pengrajin perak kota lain.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries090210302078;
dc.subjectIndustri, Kerajinan Peraken_US
dc.titleDINAMIKA INDUSTRI KERAJINAN PERAK DI DESA PULO KECAMATAN TEMPEH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 1990-2012en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record