dc.description.abstract | Penelitian ini dilakukan pada UD Sumber Hidup Banyuwangi dengan
melakukan paradigma deskriptif kualitatif. Pemilihan informan Menggunakan teknik
snowball sampling. Pengawasan produk cincau hitam yang dilakukan pada UD
Sumber Hidup Banyuwangi terbagi dalam tiga tahapan yaitu, tahap input, proses, dan
keluaran atau output. Untuk tahap input pengawasan produk cincau hitam lebih
ditekankan pada saat penyiapan bahan baku, pemeriksaan pada daun cincau
ditentukan pada tingkat kekeringannya. Jika daun di pegang dengan tangan masih
terasa lembab maka daun dapat dikatakan baik dan siap untuk diolah, sebaliknya
dengan pemeriksaan tepung sagu, tepung sagu yang baik adalah jika dipegang dengan
tangan, tepung tidak terasa lembab jika tepung lembab tepung berbentuk gumpalangumpalan.
Pada tahap proses atau Transormasi pembuatan cincau meliputi
penerimaan bahan baku, pencucian, perebusan I, penyaringan, perebusan II,
pencetakan, pendinginan. Prinsip pembuatan cincau hitam terletak pada proses
perebusan II, saat terjadi pencampuran antara ekstrak cincau hitam dengan
penambahan larutan tepung sagu. Pada saat perebusan II diperlukan pengadukan
secara cepat dan terus menerus, jika pengadukan kurang baik maka hasilnya akan
kurang baik (cacat). Sedangkan pada tahap keluaran atau output Perusahaan
mempunyai prinsip yaitu barang yang sudah diproduksi harus cepat disalurkan ke
agen dan pelanggan. Jadi, penempatan digudang dapat bersifat sementara saja yaitu
minimal 1-2 hari, walaupun masa tahan barang maksimal 1 minggu. | en_US |