dc.contributor.author | Firman Floranta Adonara | |
dc.date.accessioned | 2014-07-08T01:25:38Z | |
dc.date.available | 2014-07-08T01:25:38Z | |
dc.date.issued | 2014-07-08 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/58016 | |
dc.description.abstract | Lembaga sewa beli berada di luar KUH Perdata, dan sampai saat ini belum diatur dalam undang-undang tersendiri yang khusus untuk itu, sepertinya halnya fiducia (UU No. 42 Tahun 1999). Lembaga sewa beli hidup dan berkembang berdasarkan kebiasaan dan kebutuhan perdagangan/bisnis. Lembaga ini memang belum diatur di dalam undang-undang secara khusus, tetapi mempunyai dasar hukum yaitu Surat Keputusan (SK) Menteri Perdagangan dan koperasi No.34/KP/80. SK tersebut hanya memberikan perumusan tentang sewa beli dan mengatur tentang perizinan usaha sewa beli, jual beli dengan angsuran, dan sewa. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.relation.ispartofseries | Majalah Ilmiah Hukum dan Masyarakat;No.I/TH.XXXIV/2009 | |
dc.subject | sewa beli, kendaraan bermotor | en_US |
dc.title | ASPEK HUKUM SEWA BELI KENDARAAN BERMOTOR | en_US |
dc.type | Article | en_US |