dc.description.abstract | Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang memiliki potensi dibidang tanaman obat. Hal ini terbukti dengan banyaknya pengrajin jamu gendong. Para pengrajin jamu gendong umumnya memasarkan produk ‘jamu’ dalam bentuk minuman, perasan ataupun rajangan dengan pemasaran secara langsung ke konsumen di pasar, keliling dengan sepeda maupun gerobak. Jenis produk ini tidak ekonomis karena jamu hanya bertahan 1 hari sehingga pengrajin harus membuat jamu setiap hari. Para pengrajin jamu ini masih membuat jamu secara tradisional dengan proses pembuatannya yang tidak memperhatikan aspek higienis. Hal ini tentunya bertentangan dengan tujuan jamu sebagai preventif berbagai penyakit. Secara tidak langsung kondisi ini berdampak pada rendahnya tingkat ekonomi para pengrajin jamu gendong. Pengolahan jamu menjadi berbagai bentuk sediaan herbal seperti instan, teh celup, maupun permen jeli maupun minuman kemasan selain meningkatkan efisiensi produksi kedepan diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup pengrajin jamu. Melalui program IbM dengan pelatihan pembuatan berbagai bentuk sediaan jamu serta pendampingan diharapkan mampu meningkatkan pemahaman perngrajin jamu dan masyarakat pada umum dalam membuat diversivikasi produk jamu. Target dan luaran kegiatan ini berupa 1) peningkatan pengetahuan tentang pengetahuan tentang manfaat, ragam bentuk sediaan herbal dan tata cara pembuatan obat tradisional yang baik (CPOTB), 2) Aneka produk herbal yang siap dipasarkan, 4). modul paket teknologi tepat guna berbagai produk herbal. Dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan dapat diambil kesimpulan pengetahuan pengrajin jamu gendong tentang produksi jamu yang higienis dan ketrampilan untuk membuat diversifikasi produk mengalami peningkatan yang signifikan | en_US |