dc.description.abstract | 1. Nilai RCA tembakau Indonesia selama tahun 2000-2007 lebih rendah dari 1,
artinya tembakau Indonesia tidak memiliki keunggulan komparatif jika
dibandingkan dengan China, Brazil, dan India. Nilai ekspor tembakau
Indonesia terhadap total ekspor Indonesia secara keseluruhan (sebagai
pembilang) memiliki nilai yang lebih kecil jika dibandingkan dengan nilai
ekspor tembakau dunia terhadap total ekspor dunia (sebagai penyebut).
2. Analisis ISP yang dilakukan menunjukkan bahwa rata-rata nilai ISP
Indonesia kurang dari satu. Artinya Indonesia merupakan negara pengimpor
komoditas daun tembakau di dunia. Nilai ISP berada pada kisaran 0 sampai -1
maka negara Indonesia berada dalam tahap kembali mengimpor.
3. Trend perkembangan ekspor dan impor daun tembakau Indonesia periode
1990-2010 menunjukkan trend yang meningkat. Laju peningkatan ekspor
lebih kecil dibandingkan dengan laju impornya, secara berturut-turut laju
eskpor dan impor daun tembakau Indonesia adalah 0,015565 dan 0,07252703.
Hasil peramalan ekspor daun tembakau Indonesia pada tahun 2011-2018
akan meningkat, secara berturut-turut yaitu 47681.30 ton; 47715.12 ton;
47741.39 ton; 47761.80 ton; 47777.65 ton; 47789.97 ton; 47799.53 ton dan
47806.97 ton. Hasil peramalan impor daun tembakau Indonesia pada tahun
2011-2018 akan meningkat, secara berturut-turut yaitu 66974,77 ton; 68900
ton;70825,23 ton; 72750,46 ton;74675,68 ton76600,91 ton;78526,14 ton dan
80451,37 ton. | en_US |