dc.contributor.author | GITA ADHISTI WISNU WARDANI | |
dc.date.accessioned | 2014-04-16T21:27:12Z | |
dc.date.available | 2014-04-16T21:27:12Z | |
dc.date.issued | 2014-04-16 | |
dc.identifier.nim | NIM090910101047 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/57105 | |
dc.description.abstract | Konflik etnis yang terjadi di Macedonia disebabkan adanya ketegangan yang
terjadi antara dua etnis, yaitu etnis Macedonia sebagai etnis mayoritas dan etnis
Albania sebagai etnis minoritas. Ketegangan pertama kali terjadi pada 25 Januari
2001, yang ditandai dengan penyerangan kantor polisi di desa Tanusevci oleh
pemberontak etnis Albania. Atas dasar pertahanan militer yang lemah, Presiden
Macedonia meminta bantuan kepada institusi internasional seperti Uni Eropa,
Amerika Serikat, dan NATO untuk membantu pemerintah mengatasi krisis yang
hampir mengarah pada perang sipil. Kehadiran NATO di Macedonia diawali dengan
tercapainya Ohrid Framework Agreement. Perjanjian Ohrid berisikan kesepakatan
yang diinginkan oleh kedua belah pihak yang berkonflik. Perjanjian Ohrid menjadi
mandat yang melegitimasi NATO untuk memasuki ranah konflik di Macedonia. Oleh
karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran apa saja yang telah
dilakukan oleh NATO dalam penyelesaian konflik etnis di Macedonia pada tahun
2001-2003.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran NATO dalam penyelesaian
konflik etnis di Macedonia terlihat dalam dua operasi yang telah sukses dilaksanakan.
Dua operasi tersebut adalah peacekeeping operation yang meliputi operasi Essenstial
Harvest dan operasi Amber Fox, dan peacebuilding operation yang terlihat dalam
operasi Allied Harmony. Kedua operasi NATO tersebut berhasil membawa
perdamaian dan stabilitas keamanan Macedonia. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.relation.ispartofseries | 090910101047; | |
dc.subject | NATO, Konflik Etnis, Macedonia | en_US |
dc.title | PERAN NATO DALAM PENYELESAIAN KONFLIK ETNIS DI MACEDONIA | en_US |
dc.type | Other | en_US |