dc.description.abstract | Penyakit hawar bakteri kedelai,Pseudomonas syringae pv. glycinea merupakan
salah satu penyakit bakteri penting pada kedelai. Penurunan produksi akibat
penyakit tersebut dapat mencapai sampai 20 %. Upaya pengendalian penyakit
yang tepat sasaran dan efektif sangat diperlukan. Oleh karena itu identifikasi penyebab
penyakit yang tepat dan akurat sangat diperlukan. Salah satu teknik identifikasiyang
telah dikembangkan yaitu teknik polymerase chain reaction (PCR).
Penelitian telah dilakukan untuk untuk mengidentifikasi penyebab penyakit hawar
bakteri kedelai asal Jember dengan teknik PCR menggunakan primer cfl 650.
Identifikasi isolat bakteri hawar kedelai asal Jember dengan teknik PCR
dilakukan dengan memasukkan campuran reaksi PCR yang ditempatkan dalam
tabung eppendorfke dalam thermocyclerdengan pengaturan suhu dan waktu setiap
tahapan initial denaturasi, denaturasi, annealing, extension dan final
extensionberturut-turut 94°C selama 2 menit, 94°C selama 20 detik, 65°C selama
10 detik, 72°C selama 25 detik dan 72°C selama 4 menit. Campuran reaksi PCR
terdiri atas 2XPCR master mix solution 10μl, cetakan DNA 2μl, primer cfl 650 (F)
1μl, primer cfl 650 (R) 1 μl, air steril 7 μl, hasil PCR selanjutnya divisualisasi
pada elektroforesis gel agaros 1 %.
Sepuluhisolat bakteri hawar kedelai asal Jembermelalui identifikasi dengan
teknik PCR terbuktipositif bakteri hawar kedelai, P. syringae pv. glycinea yang
telah umum dikenal dan tersebar serta berkembang di sentra produksi tanaman
kedelai di Indonesia. Teknik PCR untuk identifikasi bakteri hawar kedelai dengan
menggunakan cetakan DNA dari daun yang terinfeksi, masih perlu dikembangkan
dengan memperhatikan konsentrasi DNA bakteri dalam jaringan daun yang terinfeksi. | en_US |